Kuliner

Martabak Kari Bikinan Arbain Jadi Langganan Gubernur dan Bupati

Arbain mewarisi kemahiran membuat adonan martabak kari dari orangtuanya. Orangtuanya sendiri mendapatkan resep langsung dari orang India.

Penulis: Rahmad Taufik |
TRIBUN KALTIM / RAHMAD TAUFIK
Arbain menggoreng martabak kari 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Martabak kari bikinan H Arbain (48) dikenal gurih bagi para pelanggan Warung Barokah di Jalan Mat Lima RT 18, depan Gang Kiwa, Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, Kukar, Kalimantan Timur.

Beberapa orang menyebutnya martabak india. Beberapa pejabat penting acapkali memesan martabak kari bikinan Arbain, seperti Bupati Kukar Rita Widyasari, Wakil Bupati Ghufron Yusuf hingga Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Arbain mewarisi kemahiran membuat adonan martabak kari dari orangtuanya. Orangtuanya sendiri mendapatkan resep langsung dari orang India yang menjadi tetangganya kala itu.

Sebelumnya, Arbain harus menyiapkan adonan lempengnya dari bahan tepung gandum. Setelah itu, lempeng ini dilapisi telur yang dicampur irisan bawang bombai, bawang prei, bawang merah dan cabai hijau.

Adonan ini digoreng dalam wadah penggorengan yang rata dengan dilumuri sedikit minyak hingga berwarna kecokelatan.
Adonan martabak yang sudah masak langsung disuwir-suwir, lalu disajikan dalam piring bersama kuah kari dengan lauknya, yakni daging, ayam atau telur rebus.

Dalam sehari Arbain melayani lebih dari 30 porsi martabak kari di warungnya. Menu martabak kari makin mantap disajikan dengan acar. Sehari-hari ia dibantu istrinya, Hj Wahyuni (42).

Ke depan, Arbain ingin membuat menu baru, yakni martabak kari haruan. Martabak ini akan dicampur dengan ikan haruan yang banyak dijumpa di perairan Mahakam.

Satu porsi martabak kari dengan lauk daging dijual Rp 25 ribu, sedangkan lauk ayam Rp 20 ribu. Arbain sering menerima pesanan acara besar, seperti kawinan, tasmiyahan hingga pertemuan di Pendopo Bupati.

"Waktu acara kawinan anaknya, Pak Wabup Ghufron Yusuf pesan martabak kari ke sini untuk menu prasmanan," tutur Arbain. Ia tetap memasang harga sama dengan hitungan per porsi untuk acara kawinan, selamatan dan tasmiyahan. Orangtua Arbain sudah merintis usaha martabak kari sejak 1990-an, hingga kemudian ia meneruskannya sampai sekarang.

Arbain juga membuka cabang di Jalan Mawar, Tenggarong untuk lebih mendekatkan dengan pelanggannya yang berada di seputar kota Tenggarong. "Anak saya yang mengelola di sana, tapi menunya tetap disiapkan dari sini. Semuanya dimasak dari sini," ujar Arbain yang dikaruniai seorang anak itu.

Beberapa pejabat yang kebetulan berkunjung ke Loa Tebu selalu singgah di Warung Barokah untuk menikmati menu martabak kari yang menggoda selera itu. Tak jarang, mereka minta dibungkus untuk oleh-oleh buat keluarga di rumah. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved