Badak LNG Persiapkan Lokasi Pembangunan Kilang di Bontang

Kami sudah ajukan sertifikasi lahan seluas 2.200 ha ke BPN, tapi sampai sekarang belum ada kepastian hukum,

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUN KALTIM/UDIN DOHANG
Pertemuan Walikota Bontang dengan manajemen Badak LNG membahas pembangunan kilang minyak. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Vice President and Bisnis Support Badak LNG, Yhendra Permana, mengaku sudah mengajukan sertifikasi lahan seluas 2.200 Hektare (Ha) ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bontang.

Sertifikasi lahan milik negara yang berada dalam industri Badak LNG tersebut diajukan sebagai syarat untuk menjadikan Bontang tuan rumah pembangunan kilang pengolahan minyak di Bontang.

"Kami sudah ajukan sertifikasi lahan seluas 2.200 ha ke BPN, tapi sampai sekarang belum ada kepastian hukum," ujar Yhendra Permana saat menerima kunjungan Walikota Bontang Adi Darma, di kantor pusat Badak LNG, Kecamatan Bontang Selatan, Senin (2/3).

Menurut Yhendra kegiatan sertifikasi lahan milik negara yang diplot jadi lokasi pembangunan kilang diperlukan guna menentukan tapal batas yang permanen. Pasalnya, hingga kini belum ada tapal batas lahan tersebut dengan lahan warga. "Tapal batasnya belum fix, makanya perlu ditetapkan agar ada kepastian hukum," katanya.

Secara bisnis, rencana pembangunan kilang di Bontang sangat menguntungkan. Pertama, seluruh aset termasuk lahan seluas 2.200 ha milik Badak LNG, merupakan aset negara sehingga tidak diperlukan anggaran pembebasan lahan.

Selain itu, Badak LNG sudah memiliki fasilitas umum untuk kilang minyak, seperti air, nitrogen, dan listrik. Dengan fasilitas tersebut, Yhendra memperkirakan biaya investasi pembangunan kilang kapasitas 350 barel per hari/ bph, di Bontang bisa ditekan hingga 30 persen.

"Lahan dan infrastruktur sudah siap, jadi tinggal connect aja. Ini bisa menekan biaya 30-35 persen. Jadi kalau biaya pembangunan satu kilang kapasitas 300-350 ribu (barrel) itu 10 miliar dolar, disini biayanya berkisar 60-70 persen aja," paparnya.

Menyikapi informasi ini Walikota Adi Darma menyatakan komitmennya mensupport sertifikasi lahan Badak LNG. Ia mengaku akan segera memanggil Kepala BPN Bontang guna membahas kendala sertifikasi lahan milik negara tersebut, dan langkah solutif yang perlu dilakukan.
"Saya akan memediasi urusan sertifikasi lahan supaya segera terwujud," ujar Adi Darma yang didampingi Wakil Walikota Bontang Isro Umarghani dan jajaran kepala SKPD.

Adi Darma optimistis pembangunan kilang di Bontang bakal terealisasi jika sertifikasi lahan di Badak LNG bisa segera terwujud. Pasalnya, selain lahan yang sudah dikuasai Badak LNG, Adi Darma juga berjanji akan menyediakan lahan seluas 500 ha untuk mendukung pelaksanaan mega proyek pembangunan kilang di Bontang.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved