Telkomsel Media Gathering
Uniknya Jika Ratusan Jurnalis Kenakan Baju Lurik
Ratusan tamu, pria dan wanita mengenakan baju lurik, baju khas Jawa, bercorak garis-garis dominasi warna hitam dan coklat.
TRIBUNKALTIM.CO, YOGYAKARTA – Suasana lobi Hotel Eastparc, Jalan Janti, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis malam (19/3/2015) tampak unik dan etnik.
Ratusan tamu, pria dan wanita mengenakan baju lurik, baju khas Jawa, bercorak garis-garis dominasi warna hitam dan coklat.
Mereka bukanlah para dalang yang sedang menggelar konferensi di hotel bintang lima. Tapi para jurnalis yang tengah mengikuti rangkaian kegiatan Media Gathering Telkomsel 2015, No Boundaries yang berlangsung pada 19-20 Maret 2015. (Baca juga: Pelanggan Telkomsel Bisa Puas Video Streaming tanpa Buffering dengan 4G LTE)
Pada malam puncak penganugerahan lomba penulisan dan foto yang diselenggarakan di kawasan Candi Ratu Boko, yang berlokasi sekitar 3 km di sebelah selatan Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, panitia menetapkan dress code berupa baju lurik untuk seluruh peserta dan panitia.
Agar kenangan berbaju lurik tak terlupakan, mereka pun berfoto bersama. Ada yang selfie maupun groufie (grup selfie) dengan tongsis. Biar lebih afdol, panitia pun menggelar foto bersama seluruh peserta dan jajaran manajemen Telkomsel. (Baca juga: Pelanggan Telkomsel Banyak Gunakan Layanan Digital untuk Sehari-hari)
“Bilang cheese ya,” ujar fotografer kepada para objek foto yang tak bisa diam ini. Begitu aba-aba satu, dua, tiga terlontar, mereka pun berteriak semangat, “Cheeseeeee.” Jepret! (*)