Gubernur Kaltim Tak Ingin Ada Jamban Berjejer di Tepi Sungai
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menginginkan tak ada lagi jamban di tepi sungai.
Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menginginkan tak ada lagi jamban di tepi sungai. Pemprov, kata Awang, akan membangun 15.000 sanitasi di seluruh Kaltim.
"Kita akan bangun 15.000 sanitasi mulai tahun ini," kata Awang.
Awang berharap, dibangunnya 15.000 sanitasi ini bisa mengubah perilaku masyarakat yang selama ini membuang limbahnya langsung ke sungai.
"Jadi tidak ada lagi seperti di Sungai Karang Mumus. Di mana ada jamban berjejer di tepi sungai," katanya.
Namun, Pemprov sendiri masih mendata di daerah mana saja sanitasi ini akan dibangun.
"Yang pasti di daerah-daerah seperti Karang Mumus tadi," katanya lagi. (Baca: Forum Sehat Ingin Kukar Bebas Masalah Sanitasi)
Saat ini, kata Awang, sanitasi merupakan bagian dari prioritas pembangunan hidup bersih dan sehat.
"Sanitasi ini penting untuk kesehatan lingkungan. Jadi, memang perlu perhatian serius," tegasnya.
Awang juga berharap, relokasi warga yang bermukim di sepanjang Sungai Karang Mumus bisa segera direalisasikan.
"Kita berharap progress-nya bisa cepat dikerjakan. Warga segera bisa dipindahkan," pungkasnya.
Diketahui, bantaran Sungai Karang Mumus merupakan kawasan padat penduduk. Masyarakat di sekitar Sungai Karang Mumus masih sangat menggantungkan kebutuhan airnya di sungai tersebut. (Baca: Banjarmasin Tuan Rumah Konferensi Sanitasi)
Aktivitas Mandi Cuci Kakus (MCK) warga pun dilakukan di sepanjang Sungai Karang Mumus. Kini, kondisi kualitas air di sungai ini terus menurun. (*)