PDAM Bontang Pasang 15 Penyaring Pasir di WTP Kanaan
“Totalnya ada 15 sand filter yang sudah kami pasang guna memperbaiki kualitas dari di WTP Kanaan,” ujar Adief Mulyadi
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Keluhan warga terkait kualitas air dari Water Treatment Plant (WTP) Kanaan, Bontang Barat, mendapat respon serius dari PDAM Tirta Taman.
Dirut PDAM Tirta Taman, Adief Mulyadi, mengatakan pihaknya telah memasang penyaringan pasir (sand filter) guna meningkatkan kualitas pasokan air bersih dari WTP Kanaan.
“Totalnya ada 15 sand filter yang sudah kami pasang guna memperbaiki kualitas dari di WTP Kanaan,” ujar Adief Mulyadi, Kamis (28/5).
Ia menjelaskan, penyaring pasir berfungsi untuk menyaring material bawaan dari sumber air bawah tanah yang kasat mata. Inovasi ini digunakan sebagai pengganti teknologi ultra filtrasi (UF) di WTP Kanaan, yang rusak beberapa bulan lalu.
“Sand filter ini merupakan inovasi dalam pengelolaan air bersih. Tapi jauh lebih murah dibanding dibanding teknologi UF,” beber Adief.
BACA juga: Air PDAM Macet, Personel Yonif Siapkan Galon untuk Tampung Air Mandi
Kendati demikian, Adief mengakui bahwa penggunaan penyaring pasir belum menjamin kualitas air bersih yang dipasok ke konsumen.
Pasalnya, kualitas air bawah tanah di Kota Bontang, khususnya yang ada di WTP Kanaan memang sangat rendah, yakni banyak mengandung material bawaan, seperti pasir kecil penyebab kekeruhan, lumut tertentu, hingga kandungan zat besi.
Selain memasang penyaring pasir, PDAM juga berencana memodifikasi 3 tabung filter menggunakan inovasi sand filter. Jenis pasir yang akan digunakan adalah sejenis pasir silika guna menjaga kejernihan air yang akan dipasok ke warga.
”Air yang masuk penampungan, masih bercampur, makanya kita akan menggunakan inovasi sand filter ini secara berlapis,” katanya.
Ia menambahkan, kelemahan dari inovasi sand filter ini adalah diperlukan pembersihan secara rutin minimal 2 hingga 3 bulan sekali.
Sebelumnya, sejumlah Anggota DPRD Bontang yang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke WTP Kanaan, menyoroti kualitas air bersih dari WTP Kanaan.
Anggota Komisi I DPRD Bontang, Bilher Hutahean yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bontang Barat, bahkan sempat mewacanakan pembentukan Pansus (Panitia Khusus) DPRD, guna menelusuri penyebab buruknya kualitas dari dari WTP Kanaan. (*)