Kelamin Mayat Dapat Ereksi dan Mengeluarkan Cairan? Ini Penjelasannya

Kematian akibat gantung diri atau digantung juga bisa berpengaruh pada organ genital pria dan wanita.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi - mayat 

TRIBUNKALTIM.CO - Pada Senin (7/9/2015) lalu, warga Parepare, Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria berumur sekitar 50 tahun.

Jasad yang ditemukan para pedagang di Pasar Lakessi itu dalam kondisi tanpa busana.

Hebohnya, kelamin jasad pria itu masih dalam kondisi ereksi.

Dalam dunia kedokteran, ereksi yang terjadi pada mayat ternyata mungkin terjadi.

Walau kasusnya jarang dan biasanya terjadi pada kematian akibat kekerasan berat, tetapi ereksi pada mayat bisa terjadi.

Kasus kekerasan hingga menyebabkan kematian dapat membuat tekanan pada bagian otak besar.

Cedera pada tulang belakang juga bisa menyebabkan ereksi yang sulit dikendalikan pada seseorang yang masih hidup.

BACA JUGA: Kematian Bisa Ditunda? Ini Menurut Pakar

Kematian akibat gantung diri atau digantung juga bisa berpengaruh pada organ genital pria dan wanita.

Pada wanita, bagian labia dan klitoris akan sedikit membesar dan mungkin akan keluar cairan atau darah dari vagina.

Pada pria, biasanya akan terjadi ereksi walau tidak terlalu keras, serta pengeluaran urine atau lendir.

Kasus kematian akibat tembakan, cedera pada otak, kerusakan berat pada pembuluh darah, dan kematian akibat keracunan juga bisa memicu ereksi pada jenazah. (*)

***

UPDATE berita eksklusif, terbaru, unik dan menarik dari Kalimantan. Cukup likes fan page  fb TribunKaltim.co  atau follow twitter  @tribunkaltim

Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved