Operasi Tangkap Tangan KPK

Dewie Yasin Limpo Menangis Digelandang ke Rutan KPK

Saat itu, Dewie baru saja menyelesaikan pemeriksaan 1x24 jam seusai ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (20/10/2015) petang.

TRIBUNNEWS.COM/ABDUL QODIR
Anggota DPR dari fraksi Partai Hanura, Dewie Yasin Limpo ditahan petugas KPK ke Rutan KPK, Jakarta, Kamis (22/10/2015) dini hari. Sebelumnya Dewie ditangkap bersama empat orang lainnya atas kasus suap untuk proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2016 senilai hampir Rp 500 miliar. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Hanura, Dewie Yasin Limpo menangis sesegukan saat dibawa petugas dari kantor KPK ke Rutan KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (22/10/2015) dini hari.

Kesedihan mendalam Dewie lantaran ia merasa tidak melakukan seperti yang disangkakan oleh pihak KPK yakni sebagai penerima suap 177.700 Dolar Singapura terkait pemulusan proyek.

"Insya Allah, saya akan buktikan kalau saya tidak bersalah. Saya tidak pernah menerima uang itu. Jangankan menerima, melihat uang itu saja tidak pernah," ucap Dewie dengan suara tersedu-sedu dan mata berkaca-kaca.

Saat itu, Dewie baru saja menyelesaikan pemeriksaan 1x24 jam seusai ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (20/10/2015) petang.

Saat meninggalkan kantor antirasuah sekitar Kamis, pukul 02.30 WIB, Dewie Yasin Limpo yang juga adik Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo itu telah mengenakan rompi tahanan warna oranye.

Baca: Ditahan KPK, Dewie Yasin Limpo Tak Kenakan Jilbab

"Baru hari ini saya dengar kalau ada uang 177.700 Dolar itu. Jumlahnya saja saya tidak tahu, baru sekarang saya tahu," ucap Dewie.

Dewie Yasin Limpo adalah satu dari delapan orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) tim KPK di rumah makan Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Selasa (20/10/2015) petang.

Dari lokasi penangkapan di rumah makan Kelapa Gading, petugas menemukan uang 177.700 Dolar Singapura dari pengusaha Setiadi dan Iranius kepada anak buah Dewie, Rineldo Bandaso.

Sementara, Dewie Yasin Limpo dan Bambang Wahyu Hadi ditangkap saat hendak terbang ke luar kota di Bandara Soekarno-Hatta.

Pemberian uang miliaran rupiah yang ditujukan untuk Dewie itu diduga sebagai pemulus proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2016 senilai hampir Rp 500 miliar.

Baca: Duit Suap untuk Dewie Disembunyikan di Bungkus Keripik

KPK telah menetapkan lima orang dari delapan orang yang diamankan sebagai tersangka.

Sang kepala dinas, Iranius dan pengusaha Setiadi ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap. Sementara, Dewie Yasin Limpo dan dua anak buahnya, Rineldo Bandaso dan Bambang Wahyu Hadi, disangkakan sebagai penerima suap. (Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir)

***

UPDATE berita eksklusif, terkini, unik dan menarik dari Kalimantan. Like fb TribunKaltim.co  Follow  @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim



Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved