Satgas Pertamina Pantau Distribusi BBM di SPBU yang Alami Kelangkaan
Kedua wilayah tersebut memang masuk close monitoring. Bahkan pada 6 Januari kemarin ada lonjakan kebutuhan akan BBM premium di wilayah itu 34 persen.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Terjadinya antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Bontang dan Berau diakui oleh pihak PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI Kalimantan, memang benar adanya. Disebutkan, Bontang dan Berau masuk dalam pemantauan secara khusus di Satuan Tugas (Satgas) BBM MOR VI.
"Saat ini kedua wilayah tersebut memang masuk close monitoring. Bahkan pada tanggal 6 Januari kemarin ada lonjakan kebutuhan akan BBM premium di wilayah itu sebesar 34 persen," ungkap Bagja Mahendra, Communication and Relation Kalimantan PT Pertamina (Persero) MOR VI Kalimantan, Kamis (7/1/2016).
Kendati demikian, normalisasi diakui Bagja telah dilakukan oleh MOR VI, seperti yang dilakukan pada hari yang sama tersebut, pihaknya telah menyiagakan mobil tangki siaga yang telah dikerahkan pada Rabu (6/1) malam kemarin.
Bagja menambahkan, setidaknya butuh waktu sekitar dua hari untuk menormalisasikan konsumsi masyarakat setelah harga BBM mengalami penurunan. Namun, hal tersebut bisa ditanggulangi oleh timnya dari Terminal BBM (TBBM) Samarinda sesegera mungkin.
Saat disinggung mengenai antrean, Bagja mengungkapkan, hal tersebut adalah hal yang wajar terjadi saat harga BBM diturunkan. Dia pun mengaku, stok baik di TBBM Samarinda dan Jobber (depot mini) di Berau masih aman. "Dan adanya antrian pun tak hanya terjadi pada BBM Penugasan Premium, namun juga bahan bakar khusus (BBK). Sebab seluruh harga BBK juga ikut menurun," jelasnya.
Bagja pun juga mengungkapkan, jumlah penyaluran BBM di wilayah Bontang, dimana pada Kamis (7/1) tercatat, untuk Premium telah disalurkan sebanyak 102 KL, lalu Pertamax sebanyak 8 KL, dan Pertalite sebesar 8 KL.
Diakuinya, dengan penyaluran tersebut keadaan sudah kembali normal, hal ini didasari pada rata-rata penjualan harian BBM di Bontang berdasarkan data Januari hingga November 2015. Di mana untuk Premium rata-rata hariannya adalah sebesar 69,77 KL, Pertamax sebesar 5,8 KL, dan Pertalite sebanyak 1,14 KL.