Realisasi DBH Hanya 60 Persen, Silpa Cuma Rp 29 Miliar

Pendapatan yang nilainya di bawah target justru tidak sebanding dengan penyerapan anggaran yang begitu tinggi.

TRIBUN KALTIM/NIKO RURU
Tambang batu bara di Kecamatan Siemanggaris, Kabupaten Nunukan. Produksi batu bara menjadi salah satu sumber pendapatan di daerah ini melalui dana bagi hasil. 

TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN - Wakil Bupati Nunukan Hajjah Asmah Gani mengungkapkan pada 2015, realisasi dana bagi hasil (DBH) Kabupaten Nunukan hanya mencapai 60 persen dari target.

“Padahal biasanya lebih dari target,” ujarnya, Senin (18/1/2016).

Tak hanya DBH, pendapatan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) juga tidak mencapai target. Asmah menyebutkan, pada 2015 Kabupaten Nunukan mendapatkan DAK sebanyak 80 persen dari target.

“Kalau Dana Alokasi Umum mencapai 100 persen,” ujarnya.

Pendapatan yang nilainya di bawah target justru tidak sebanding dengan penyerapan anggaran yang begitu tinggi.

“Tahun ini agak bagus serapannya karena pengaruh awal lelangnya. Tahun lalu kita lelang lebih awal,” ujarnya.

Karena faktor inilah, sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nunukan 2015 juga rendah.

Baca: Dody Sebut Pemerintah Pusat Belum Hitung DBH Pajak dan Migas Kaltim

“Serapan anggaran tinggi sementara pendapatan berkurang, makanya baru kali ini Silpa kita hanya Rp 29 miliar. Biasanya setiap tahun mencapai Rp 200 miliar sampai Rp 300 miliar,” ujarnya.

Berbeda dengan tahun lalu, APBD Kabupaten Nunukan 2016 dianggarkan defisit. Hal itu disebabkan karena pendapatan yang terus merosot. (*)

dan Klik Saja Follow @tribunkaltim Tonton Video Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved