Kesehatan
Mengerikan! Penelitian Terbaru Kokain Membuat Otak Memakan Dirinya Sendiri
sebuah proses menakutkan yang membuat sel-sel secara harfiah memulai mencerna organnya sendiri.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah penelitian mengungkapkan fakta terbaru dan mengejutkan tentang kokain. Ternyata kokain memiliki dampak mengerikan dimana menyebabkan otak memakan dirinya sendiri.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menemukan bahwa obat kelas A bisa memicu keadaan diluar kendali "autophagy".(baca juga: Mengharukan, Tayangan Seorang Wanita Menikahi Kekasihnya yang Sudah Mati )
Yaitu sebuah proses menakutkan yang membuat sel-sel secara harfiah memulai mencerna organnya sendiri. Meregulasi secara baik, dalam proses penting yaitu "menyapu bersih" merupakan suatu layanan dalam tubuh untuk membersihkan tubuh dari sampah yang tidak diinginkan. (baca juga: VIDEO -- Inilah Ekspresi Lucu Para Bayi Rasakan Lemon Pertama Kali )
Kemudian dibuang oleh enzim dalam sel "kantong" tetapi, penelitian mengerikan tersebut menunjukkan proses membunuh tikus dengan cara memberikan Kokain dengan dosis tinggi.
Dr Prasun Guha, dari Universitas John Hopkins di Amerika Serikat, yang memimpin penelitian mengatakan:
"Sebuah sel menyerupai rumah tangga yang terus menghasilkan sampah. Autophagy merupakan pembantu rumah tangga yang bertugas membuang sampah, seperti biasanya itu hal yang baik," katanya. (baca juga: Bei Bei, Bayi Panda yang Lucu Tampil Pertama Kalinya di Kebun Binatang Nasional )
"Tetapi kokain membuat pembantu rumah tangga itu membuang hal-hal yang penting dalam tubuh, seperti nitokondria yang menghasilkan energi untuk sel," katanya.
Para ilmuwan juga menemukan bukti bahwa autohagy pada sel otak tikus yang ibunya telah diberi obat saat hamil.
Obat percobaan disebut CGP3466B, ditemukan dapat melindungi sel-sel saraf tikus dari kokain yang menyebabkan kematian akibat proses mengerikan.
Obat ini sudah diketahui cocok untuk tubuh manusia dan telah melalui uji klinis untuk mengobati penyakit Parkinson dan motor neuron. (baca juga: Kemas Hadiah dengan Tas Kado Unik, Gampang Bikinnya. . . )
Tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah obat tersebut dapat melawan efek berbahaya dari penyalahgunaan kokain pada manusia. (baca juga: Berusia 131 Tahun, Inikah Pria Tertua di Dunia? )
Menurut para ilmuwan asisten penulis laporan penelitian, Dr Maged Harraz, menambahkan:
"Sejak kokain bekerja secara eksklusif untuk memodulasi autophagy dibandingkan program kematian sel lainnya,
ada kesempatan yang lebih baik bahwa kita dapat mengembangkan terapi untuk mencapai target baru menekan penggunaan obat yang mengandung racun. (The Sun/Ayuk Fitri)