Soal Penghematan Anggaran, Basri Serahkan Bupati Baru
Sekretaris Kabupaten Nunukan Tommy Harun mengatakan, hingga kini Bupati memang belum menerbitkan instruksi untuk berhemat anggaran.
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Bupati Nunukan Basri enggan mengeluarkan instruksi terkait dengan penghematan menyusul defisit anggaran yang diperkirakan mencapai Rp 250 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nunukan 2016.
“Saya belum keluarkan instruksi. Kalau soal penghematan anggaran bisa ditanyakan kepada Sekda atau kepala satuan kerja perangkat daerah,” katanya, Kamis (28/1/2016).
Sekretaris Kabupaten Nunukan Tommy Harun mengatakan, hingga kini Bupati memang belum menerbitkan instruksi untuk berhemat anggaran.
Bupati mengambil sikap tersebut, karena masa jabatannya yang segera berakhir.
“Mungkin karena informasinya pelantikan Bupati yang baru itu dilaksanakan Februari, jadi Pak Bupati bilang saya sebentar lagi habis. Masak saya harus membuat instruksi?” katanya.
Bupati, kata Tommy, menyerahkan kebijakan penghematan anggaran ini kepada Bupati terpilih yang akan dilantik dalam waktu dekat ini.
Baca: Wali Kota Keluarkan Edaran Penghematan Seluruh SKPD
Berbeda dengan tahun lalu, APBD Kabupaten Nunukan 2016 dianggarkan defisit. Hal itu disebabkan karena pendapatan yang terus merosot.
Pendapatan pada APBD Kabupaten Nunukan 2016 direncanakan Rp 1,277 triliun. Sedangkan belanja mencapai Rp1,527 triliun dengan pembiayaan daerah mencapai Rp 250 miliar.
Defisit APBD Kabupaten Nunukan 2016 diharapkan bisa berkurang dari sekitar Rp 250 miliar menjadi Rp 140 miliar, jika Pemkab Nunukan mampu menghemat anggaran.
Rencananya Pemkab Nunukan akan menghemat anggaran hingga Rp 79 miliar. Ditambah dengan sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) tahun lalu yang mencapai Rp 29 miliar, diperkirakan defisit tinggal sekitar Rp 140 miliar. (*)