BMKG Sebut Jangan Takut Kekeringan
“Kalau kondisi cuaca panas saat ini dengan suhu 32 sampai 33 derajat celcius masih termasuk dalam kategori normal,” ujarnya.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Nunukan, Taufiqurrahman, mengatakan tidak perlu ada kekhawatiran daerah ini akan mengalami kekeringan.
Sebab, kata dia, hujan pasti akan turun dan mengalami puncaknya pada Maret mendatang.
“Awal Februari sudah mulai hujan. Sekarang saja sudah mulai hujan. Jadi tidak perlu takut kekeringan,” ujarnya, Minggu (31/1/2016).
Dia mengatakan, di Pulau Nunukan intensitas hujan tertinggi akan terjadi pada Maret dan September.
Pada bulan itu, curah hujan bisa menjadi ekstrim mencapai hingga 33 milimeter kubik.
Dijelaskannya, hujan lebat diperkirakan terjadi pada Maret dan September yang ditandai dengan aktifnya muson dingin Asia.
(Baca juga: Balita Ini Tersesat Seorang Diri di Hutan, Hebatnya Ia Bertahan 11 Hari)
Menurutnya, kondisi hujan dimaksud sangat dipengaruhi topografi wilayah ini.
''Nunukan kan equatorial. Analisa kami puncak musim hujan Maret atau September,” ujarnya.
Lokal topografi Pulau Nunukan membuat hawa cepat tumbuh dan cepat berganti.
“Apalagi Nunukan kan dataran tinggi? Terus muson mulai tumbuh,'' ujarnya.
Dengan kondisi topografi Pulau Nunukan seperti ini, akan memicu anomali intensitas cuaca. Akibatnya bisa terjadi angin kencang dengan kecepatan hingga 120 kilometer perjam.
“Kalau kondisi cuaca panas saat ini dengan suhu 32 sampai 33 derajat celcius masih termasuk dalam kategori normal,” ujarnya.
Dinamika tropis di selatan dan pergeseran matahari yang saat ini berada di wilayah selatan membuat suhu panas seakan menyengat.
“Padahal panas udara saat ini masih diambang batas normal,” katanya. (*)