Program Makan Bergizi Gratis
DPRD Nunukan Minta Pemeriksaan Dapur MBG Usai 58 Siswa Bergejala Mual hingga Diare
58 siswa di Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami gejala yang diduga kuat keracunan
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN – Terdapat 58 siswa di Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengalami gejala yang diduga kuat akibat keracunan makanan bergizi (MBG) yang dibagikan dalam program pemerintah, Selasa (30/09/2025) sore.
Para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan diare, dengan sebagian di antaranya harus dilarikan ke Rumah Sakit Pratama (RSP) Sebatik untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Camat Sebatik Tengah, Aris Nur, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, laporan pertama diterima sekitar pukul 16.00 Wita, dan penanganan darurat langsung dilakukan oleh tim kesehatan.
“Total ada 58 siswa terdampak. Sebagian dirujuk ke RSP Sebatik karena gejalanya cukup berat, sisanya dirawat di Puskesmas atau cukup dengan observasi,” ujar Aris.
Baca juga: 13 Murid SD di Sebatik Diduga Keracunan MBG, Ambulans tak Cukup, Mobil Dinas Camat Dipakai
Siswa yang mengalami gejala keracunan berasal dari berbagai jenjang, mulai dari SD, SMP, hingga SMA.
Menu Makan Bergizi Gratis didistribusikan dari dua dapur yang baru mulai beroperasi selama dua hari terakhir.
Guna mempercepat penanganan, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas setempat mengerahkan lima unit ambulans.
Menurut Aris, sebagian besar siswa mengalami gejala muntaber, namun tidak sampai 50 persen dari total kasus yang dirujuk ke rumah sakit.
Baca juga: Kasus di Indonesia Mirip Malaysia? Daftar Negara yang Punya Program Seperti MBG dan Permasalahannya
Hingga kini, tercatat ada 11 sekolah di Sebatik Tengah yang mengikuti program MBG. Namun, tim masih melakukan pendataan lebih lanjut untuk mengetahui sekolah mana saja yang siswanya terdampak.
Dari hasil penelusuran sementara, beberapa sekolah yang disebut menerima MBG sebelum kejadian antara lain:
- SDN 04 Sei Limau
- SDN 05 Sei Limau
- MI As Adiyah Tapal Batas
- PAUD Ar Rahman Sei Limau
DPRD Minta Evaluasi Program MBG
Kasus ini langsung mendapat perhatian dari DPRD Nunukan. Anggota DPRD, Andre Pratama, meminta agar program MBG atau Substitusi Pemenuhan Pangan Gizi (SPPG) di wilayah Sebatik Tengah dihentikan sementara sampai ada hasil investigasi resmi.
“Kami minta penyaluran MBG dihentikan dulu. Investigasi menyeluruh harus dilakukan, terutama menyangkut kelayakan dapur yang baru beroperasi dua hari. Ini menyangkut keselamatan anak-anak,” tegas Andre.
Hingga berita ini diturunkan TribunKaltim.co, penyelidikan atas dugaan keracunan masih dilakukan oleh tim Dinas Kesehatan dan instansi terkait di Nunukan, Kalimantan Utara.
Pemerintah daerah diminta untuk bertindak cepat dan tegas agar insiden serupa tidak terulang, terutama dalam program yang menyasar langsung anak-anak sekolah.
Pihak sekolah dan orang tua diimbau tetap tenang namun waspada, sambil menunggu hasil resmi dari otoritas kesehatan. (*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.