Milisi Abu Sayyaf

Sampai Sekarang Belum Pulang, Anak Bungsu Yohanis, ABK TB Henry Kangen Gendongan Papanya

Yohanis Serang, warga Tarakan tinggal di Jl Aki Balak RT 59, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Tengah.

Penulis: Junisah |
TRIBUN KALTIM/JUNISAH
Agustina, istri Yohanis Serang, awak kapal TB Henry yang selamat dari kawanan bersenjata bersama kedua anaknya Agnesia dan Sartika. Sartika, sang anak merindukan kedatangan ayahnya. 

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Satu dari lima orang awak kapal (ABK) tunda TB Henry yang menarik tongkang Cristi ternyata warga Tarakan.

ABK yang selamat dari serangan kelompok bersenjata Abu Sayyaf tersebut bernama Yohanis Serang bertugas sebagai chief enginer. Yohanis rencananya akan segera dikembalikan ke Tarakan.

Yohanis Serang, warga Tarakan tinggal di Jl Aki Balak RT 59, Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Tengah. Tribun mencoba mendatangi rumah keluarga Yohanis.

Mencari alamat rumah Yohanis agak sulit, karena berada di daerah kawasan padat penduduk dan masuk gang berbelok‑belok. Setelah 30 menit mencari, akhirnya Tribunkaltim.co berhasil menemukan rumah Yohanis.

Baca: Tunggu Suaminya yang Selamat dari Serangan Abu Sayyaf Pulang, Istri Siapkan Sayur Singkong

Di rumah bercat kuning dan coklat inilah Yohanis tinggal bersama istrinya, Agustina dan kedua anaknya, Agnesia dan Sartika.

Kedua anak Yohanis masih balita, Agnesia berusia 4 tahun dan Sartika atau yang akrab disapa Tika usia 1,5 tahun.

Saat Tribunkaltim.co menyambangi rumah Yohanis, istrinya Agustina bersama anak bungsunya Tika baru saja menjemput Agnesia pulang sekolah.

Mengetahui kedatangan Tribunkaltim.co, Agustina pun mempersilahkan masuk.

Wanita berusia 31 tahun ini mengaku tidak menyangka, suaminya menjadi korban pembajakan kelompok bersenjata yang akhir‑akhir ini sering diberitakan di media, baik elektronik dan cetak.

Baca: BREAKING NEWS - Awak TB Henry yang Jadi Korban Pembajakan di Tawi-tawi Tiba di Indonesia

Agustina menceritakan, 15 April lalu, ia menerima telepon dari suami yang memberitahukan kalau kapalnya dibajak kelompok Abu Sayyaf. Bersyukur, suaminya diselamatkan polisi maritim Malaysia dan dibawa ke Lahad Datu Malaysia.

"Suami saya telepon sebentar saja memberitahukan kapalnya dibajak, tapi dia selamat. Cuma itu saja suami saya ngomong di telepon. Setelah itu telepon ditutup dan tidak lama suami saya SMS minta diisikan pulsa Rp 100 ribu," ucapnya.

Agustina mengaku, kaget ketika mendapat informasi dari perusahaan tempat suami bekerja.

"Saya bersyukur suami selamat. Saya berharap suami saya segera pulang, sebab waktu SMS suami saya sempat memberitahu 17 April sampai di Tarakan. Sampai sekarang belum sampai juga. Saya mohon pemerintah Indonesia dan aparat terkait memulangkan suami saya," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved