Seorang Remaja Temukan Kota Suku Maya yang Hilang di Amerika Tengah

Ketika ia mempelajari peta rasi bintang Suku Maya lebih lanjut, ia menemukan salah satu kota yang hilang dari tiga rasi bintang tersebut.

JANET SCHWARTZ/AFP/Getty Images
Pemandangan kota kuno Lembah para Ksatria di Chiapas, Meksiko yang belum lama ini diketahui memiliki piramida terbesar di Amerika Tengah. 

TRIBUNKALTIM.CO, AMERIKA - William Gadoury, remaja berusia 15 tahun asal Quebec, Kanada mengungkapkan jika ia telah menemukan kota peradaban Suku Maya menggunakan foto satelit dan astronomi Suku Maya.

William menjelaskan, dengan menggunakan teori bahwa peradaban Suku Maya memilih lokasi kota sesuai dengan rasi bintangnya.

Ia menemukan bahwa Kota Maya berada persis di garis rasi bintang pada rasi bintang astronomi utama peradaban Suku Maya.

Ketika ia mempelajari peta rasi bintang Suku Maya lebih lanjut, ia menemukan salah satu kota yang hilang dari tiga rasi bintang tersebut.

Dengan menggunakan citra satelit yang disediakan Badan Antariksa Kanada dan kemudian dipetakan ke Google Earth,
William berhasil menemukan kota lokasi bintang ketiga dari rasi bintang yang ditelitinya.

Setelah itu, William menyebutnya sebagai nama 'kota yang belum dieksplorasi'. Kota ini berada di hutan Yucatan K'aak Chi, atau di gunung Api, Amerika Tengah.

Baca juga: Suku Maya tak Pernah Meramalkan Dunia Berakhir 2012

Sementara itu, Daniel De Lisle, dari Badan Antariksa Kanada mengatakan, jika daerah tersebut sulit untuk diteliti karena lebatnya vegetasi yang tumbuh disekitarnya.

Berdasarkan pantauan yang telah dilakukan, terdapat sesuatu 'fitur tersembunyi' di sekitar kawasan.

"Terdapat fitur linear yang membentuk sesuatu di bawahnya berupa kanopi besar. Sesuatu struktur yang diciptakan oleh manusia," ujar Daniel, dikutip melalui situs independent.

Di sisi lain, dokter Armand La Rocque dari Universitas New Brunswick mengatakan, jika gambar tersebut memperlihatkan sebuah jaringan jalan dan berbentuk lapangan besar, mungkin bangunan tersebut merupakan bentuk Piramida.

"Bentuk persegi yang tidak alami, lokasi tersebut terlihat seperti buatan manusia, dan hampir tidak ada kaitannya dengan fenomena alam asli," ujar Armand.

"Jika kita mengeksplorasi tempat ini bersama-sama, mungkin saja ini bisa mengindifikasi sebagai kota peradaban Suku Maya." tambahnya.

Selain itu, Dokter La Rocque mengatakan, jika penemuan ini dapat memacu para arkeolog untuk bisa menemukan kota Maya lainnya menggunakan teknik yang sama.

Penemuan William akan diterbitkan dalam jurnal ilmiah dan dia akan mempresentasikan temuannya tersebut di Pekan Ilmu Internasional di Brasil pada tahun 2017. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved