Penutupan Lokalisasi

Bukan karena Ditutup, PSK Memang Pulang Kampung dengan Biaya Sendiri Menjelang Puasa

Rumah-rumah bordil yang biasanya beraktivitas tampak tertutup rapat. Hampir semua wisma dalam keadaan sama.

Penulis: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto | Editor: Amalia Husnul A
tribunkaltim.co/cornel dimas satrio kusbinanto
Lokalisasi Bandang Raya Solong, Kota Samarinda, Rabu (1/6/2016) terlihat sepi. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tidak ada aktivitas yang mencolok di lokalisasi Bandang Raya Solong, Samarinda siang itu, Rabu (1/6/2016), bertepatan dengan penutupan lokalisasi serentak di Kaltim, yang secara simbolis dilakukan di Lokalisasi Bayur, Sempaja Utara.

Rumah-rumah bordil yang biasanya beraktivitas tampak tertutup rapat. Hampir semua wisma dalam keadaan sama. Hanya terlihat beberapa warga yang berbincang-bincang di teras rumah.

Salah satu warga, Udin (40) mengatakan sudah tidak ada lagi Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mendiami Solong. Mereka pulang ke kampung halamannya masing-masing menggunakan uang pribadi.

"Mereka sudah pulang kampung, sudah dua minggu ini lah. Jadi sepi begini, tinggal warga sini saja yang bertahan," tuturnya.

BACA JUGA: Mucikari Minta Pesangon

Tidak tampak aktivitas aparat keamanan di kawasan itu. Padahal harusnya hari ini menjadi momentum netralisir lokalisasi di Kaltim. Udin mengatakan sekitar 10 menit lalu, polisi baru saja angkat kaki dari Solong.

Menurutnya mereka hanya mengecek kebenaran kabar yang menyebutkan adanya keributan di lokalisasi tersebut.

"Iya tadi polisi ramai ke sini. Naik satu mobil saja, ada komandannya. Mereka cuma tanya aja katanya ada ribut-ribut di sini. Padahal saya dari pagi di sini nggak ada apa-apa kok. Sepi begini memang, jadi keributan itu nggak ada. Habis itu mereka langsung pulang," ucap pria yang mengenakan topi itu.

Lokalisasi Solong memang terkenal seantero Kaltim. Menurut Udin, kira-kira Solong sudah mulai beroperasi lebih dari 20 tahun.

BACA JUGA: Dua Istilah Ini yang Kerap Dipakai untuk Berkomunikasi dengan Pelanggan Lokalisasi

Iapun menolak sepinya Solong ada hubungannya dengan penutupan lokalisasi di Samarinda. Pasalnya kondisi sepi sudah terjadi menjelang puasa.

"Iya kan selama bulan puasa di sini nggak boleh beroperasi. Jadi mereka nggak ada di sini, ya sepi begini aja," katanya.

Pantauan Tribun, rumah-rumah bordil tertutup rapat. Seolah tidak ada penghuni di dalamnya. Namun beberapa helai baju, celana, dan pakaian dalam wanita tampak tergantung di jemuran.

Mengetahui hal itu, Udin buru-buru mengatakan tidak semua rumah di Solong merupakan wisma prostitusi, melainkan murni rumah warga. "Itu rumah warga, di sini lokalisasi kan berbaur dengan pemukiman warga," tuturnya. (*)]

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved