Berita Pemkab Penajam Paser Utara

PPU-Balikpapan Satu Mata Uang dengan Dua Sisi

Majunya Balikpapan adalah majunya PPU dan majunya PPU adalah majunya Balikpapan. Oleh karena itu, kita saling membangun dan melengkapi kebutuhan dae

HO
Bupati Yusran Aspar saat berbincang-bincang dengan salah seorang peserta yang menghadiri expose peluang investasi di Kabupaten PPU. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Sementara Walikota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan, Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) adalah  dua wilayah dengan satu kesatuan pembangunan. Dengan kata lain, kedua daerah ini  adalah seperti satu mata uang dengan dua sisi. Di luar administratif  kedua wilayah ini adalah satu kesatuan, baik bidang ekonomi, bidang  pembangunan dan sebagainya.

"Majunya Balikpapan adalah majunya PPU dan  majunya PPU adalah majunya Balikpapan. Oleh karena itu,  kita saling membangun dan melengkapi kebutuhan daerah yang ada," jelas  Rizal Effendi saat membuka Exspose Peluang Insvestasi Kabupaten PPU yang digagas Lembaga Pemberdayaan Wiraswasta Indonesia (LPWI) di Hotel New Benakutai Balikpapan, Rabu, (1/6/2016) malam.

baca juga

Diterangkan Rizal, memang benar kebutuhan pangan di Balikpapan banyak disuplai dari PPU. Bahkan menurutnya,  ke depan diharapkan suplai kebutuhan pangan Balikpapan cukup di suplai dari Kabupaten PPU dan tidak perlu lagi dari luar daerah. 

Hal itu menurutnya, PPU telah  menunjang itu semua. Karena daerah PPU kaya dengan berbagai potensi mulai perkebunan, peternakan, perikanan dan sebagainya. Selama ini Balikpapan dalam memenuhi kebutuhan pangan harus menyuplai dari Surabaya dan Sulawesi. Ke depan diharapkan  kebutuhan-kebutuhan tersebut cukup disuplai dari PPU. 

"Kebutuhan kita, seperti telur ayam sebanyak 2 juta perhari 90 persen di suplai dari Sulawesi dan Jawa Timur.

Begitu juga kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti daging sapi dan sebagainya. Padahal PPU memiliki potensi itu semua yang jika telah dikembangkan dengan baik tentu akan mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut baik bagi PPU sendiri  maupun Balikpapan," katanya.

baca juga

Namun kata Rizal, semua ini akan lebih terjalin dengan baik bila kelak jembatan penghubung PPU-Balikpapan telah terbangun. Karena dengan adanya jembatan, kata dia, segala aktivitas dalam masyarakat akan menjadi lebih mudah dan cepat.

Dirinya mengatakan, bahwa sebenarnya salah jika ada pihak yang mengatakan Balikpapan tidak mendukung pembangunan jembatan tersebut. Terutama ada ungkapan yang menyebut bahwa Ketua DPRD Balikpapan tidak setuju. Namun nyatanya kata dia, Ketua DPRD Balikpapan telah menandatangani persetujuan pembangunan jembatan itu.

"Memang selama ini ada sejumlah pandangan bahwa jembatan tersebut nantinya akan jutuh dititik Melawai, Pelabuhan Semayang atau koneksi dengan jalan tol Balikpapan, sehingga diperlukan pengkajian yang lebih mendalam. Sementara bila di titik PPU, memang tidak ada persoalan karena daerahnya masih luas," ujarnya.

Menurutnya, jembatan ini akan menjadi lebih penting seiring pembangunan di Kaltim ke depan. Salah satunya adalah dalam beberapa waktu ke depan, Bandara Sungai  Siring yang berada di Samarinda akan digunakan.

Dalam hal ini kata dia, sebagian besar masyarakat Kaltim  yang selama ini  menggunakan jasa  bandara di Balikpapan tentu beralih ke Samarinda.

Untuk itu lanjutnya, salah satu fungsi pembangunan jembatan penghubung Balikpapan-PPU adalah merupakan  strategi daerah untuk menciptakan kemajuan pembangunan di daerah, mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Saat ini di Balikpapan lanjutnya, program 1 juta rumah terus dilakukan. Pengembangan perumahan bagi masyarakat juga terus dilaksanakan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved