Gaji Masih Belum Layak, Pasukan Kuning Resah
Pria yang mengabdi sejak 1996 di DKPP itu merasa tidak menerima keadilan di tempat ia bekerja.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Prestasi Kota Balikpapan yang tak terhitung menyabet Piala Adipura dirasakan masih berbanding terbalik dengan nasib para pertugas DKPP yang akrab mengenakan baju kuning.
Padahal peran "pasukan kuning" tersebut menjaga kebersihan dan keindahan kota tak perlu diragukan lagi sehingga lahirlah prestasi bagi kota Balikpapan.
Namun sayang, pemerintah belum menaruh perhatian lebih terhadap kesejahteraan mereka.
Tengok saja nasib tenaga harian lepas Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Balikpapan, yang meminta tak disebutkan namanya, yang mendatangi kantor Tribun Kaltim.
Ia berkeluh kesah tentang kurangnya perhatian pemerintah terhadap nasib mereka.
"Kota ini ada 10 kali lebih dapat adipura, seluruh Indonesia dia juaranya. Tapi gaji kami dibawah standar. Mereka (pemerintah) taunya meminta kerja rajin, kalau tidak rajin kita diancam ada yang mau gantikan. Dimana perikemanusian itu letaknya saya tanya," keluhnya.
Pria yang mengabdi sejak 1996 di DKPP itu merasa tidak menerima keadilan di tempat ia bekerja.
Pasalnya 20 tahun bekerj,a hingga kini gaji yang diterima dirinya beserta rekanannya yang lain jauh di bawah UMK yang ditetapkan pemerintah kota Balikpapan.
Hingga tahun 2016, honor yang mereka terima per bulan Rp 1.325.000. Sementara UMK Balikpapan yang ditentukan pemkot sebesar Rp 2.219.500.
Hal tersebut dirasa berat olehnya untuk memenuhi kebutuhan hidup di Balikpapan yang serba tinggi.
Dirinya meminta setidaknya ada penyesuaian gaji yang layak diberikan kepada mereka.
"Uang gaji hanya habis buat bayar utang. Kami hanya berharap gaji kami sesuai dengan keadaan yang apa-apa serba mahal, kasihan. Kami memang wong kecil, tapi jangan juga lupa dengan apa yang kami perbuat untuk kota ini," beber petugas DKPP bagian taman tersebut kepada Tribun Kaltim.
Beberapa kali DKPP menjanjikan kenaikan upah kepada pegawainya, namun hal tersebut tak kunjung terealisasi.
Menurut pengakuannya sudah hampir 5 tahun para pekerja tenaga harian lepas tidak mendapatkan kenaikan upah, padahal setiap tahun harga kebutuhan selalui naik.