Idul Fitri

Wisatawan Bayar tanpa Tiket, Daerah yang Dirugikan

TIDAK jelasnya pungutan uang masuk ke objek wisata pantai di Balikpapan sangat disayangkan. Tindakan itu sama saja bentuk pungutan liar.

Penulis: Budi Susilo | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUN KALTIM/BUDI SUSILO
Pantai Manggar merupakan satu objek wisata favorit wisatawan lokal. 

News Analysis
I Gusti Putu Darya, Pengamat Ekonomi STIE Madani

TIDAK jelasnya pungutan uang masuk ke objek wisata pantai di Balikpapan sangat disayangkan. Tindakan itu sama saja bentuk pungutan liar.

Padahal, momen libur Lebaran kesempatan bagi pemerintah daerah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata. Harusnya setiap bayar tiket masuk harus ada karcis. Apalagi ada payung Perda.

Pungutan itu bersifat liar, tentu saja daerah dirugikan.

Pengelolaan wisata alam hanya dimanfaatkan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, untuk kepentingan individu tertentu, apabila ini terus dibiarkan yang rugi warga Balikpapan sendiri.

BACA JUGA: Kunjungan di Libur Lebaran Menurun, Wisatawan Bayar tanpa Tiket

Mengacu pada ekonomi nasional, pertumbuhan devisa nasional pada 2008 ditopang baik oleh sektor pariwisata setelah minyak, gas bumi dan kepala sawit.

Karena itu, sebaiknya Dinas Pariwisata dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Balikpapan duduk bersama mencari solusi meningkatkan pendapatan dari sektor wisata dengan cari memberlakukan tiket masuk resmi.

Mesti ada koordinasi yang baik membahas pengelolaan wisata yang baik untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan. Jangan monoton.

Pemerintah daerah melalui dinas terkait harus berani menertibkan pungutan-pungutan yang sifatnya liar. Masuk pantai bayar dan harus ada karcis.

BACA JUGA: Hari Ini Puncak Arus Balik, Begini Strategi Jasa Marga untuk Mengurai Kemacetan

Selain itu, warga juga mesti kritis, protes saat masuk ke pantai sudah membayar tetapi tidak diberikan karcis.

Jika wisata dikelola baik nantinya hasil pendapatannya juga akan kembali ke masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan fasilitas di lokasi wisata.

Uang diambil individu oknum tidak bertanggung jawab. Pasti uangnya rawan digunakan yang tidak bermanfaat, tidak dipakai juga untuk peningkatan kualitas lokasi wisata.

Akhirnya wisata kita tidak maju, kalah dengan daerah lainnya. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved