Pemilihan Presiden AS

Donald Trump Sebut Imigran dari Negara Teroris harus Dilarang Masuk ke AS

Kepada para pendukungnya, Trump mengatakan para imigran asal Somalia dan dari "negara teroris" lainnya harus dilarang masuk ke AS, Kamis (4/8/2016).

Editor: Amalia Husnul A
AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/Sarah Rice
Donald Trump saat berkampanye di Maine, Kamis (4/8/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO, WASHINGTON DC -Pernyataan kontroversial kembali disampaikan Donald Trump. Kali ini, calon Presiden AS dari Partai Republik tersebut menyinggung para imigran.

Kepada para pendukungnya, Trump mengatakan para imigran asal Somalia dan dari "negara teroris" lainnya harus dilarang masuk ke AS, Kamis (4/8/2016).

"Kita membiarkan orang-orang dari negara teroris masuk ke AS, seharusnya itu tak dilakukan karena kita tak bisa memelihara mereka," kata Trump dalam kampanye di Portland, Maine.

Dia menambahkan, para anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berpeluang menyelinap ke AS dengan menyamar sebagai pengungsi.

BACA JUGA: Ingat, Kamis Adalah Hari Terbaik Bercinta Dengan Pasangan

"Anda tak tahu siapa mereka. Ini (kaum imigran) bisa menjadi semacam kuda Troya bagi mereka," tambah dia.

Secara khusus Trump menuding imigran Somalia, sebagian besar dari mereka tinggal di Minnesota, mencoba menciptakan kantung imigran dengan angka pengangguran tinggi.

"Hal ini akan menjadi tekanan baik untuk jaring pengaman negara bagian dan menciptakan sebuah kolam dengan banyak target rekrutmen bagi kelompok ekstremis Islam," lanjut dia.

Tak berhenti di situ, Trump mendaftar beberapa imigran yang ditangkap polisi karena dituding berencana melakukan serangan, mengajarkan cara membuat bom dan mendukung kelompok teror.

BACA JUGA: DPP, Korwil, dan Plt Susun Jadwal Lanjutan Musda Golkar Kaltim

Mereka ini terutama yang berasal dari Afganistan, Irak, Maroko, Pakistan, Filipina, Somalia, Suriah, Uzbekistan dan Yaman. "Kita berhadapan dengan binatang!" seru Trump.

Isu ini langsung digunakan Trump untuk menyerang rivalnya, Hillary Clinton, yang dia sebut lebih banyak memberi izin bagi para pengungsi dan imigran masuk ke AS ketimbang Presiden Barack Obama sendiri.

"Hillary Clinton menginginkan ratusan ribu pengungsi masuk ke AS. Kalian akan menghadapi masalah yang belum pernah kalian lihat," tambah Trump kepada para pendukungnya.

Pada Desember tahun lalu, Trump memicu kemarahan saat dia menyerukan larangan sementara bagi umat Muslim memasuki Amerika Serikat. (*)

***

Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.

Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim


Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved