Bukan Sekadar Hobi, tapi Menari Juga Bagian dari Tanggung Jawabnya Ikut Melestarikan Budaya
Jika tidak kata dia, bukan tidak mungkin budaya yang sudah dibangun sejak lama oleh para leluhur bisa tergerus dan hilang oleh perkembangan zaman.
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Amalia Husnul A
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Menari, bukanlah hal baru baru Yulita, salah seorang personel Sanggar Tari Tiga Dawai Tanjung Selor, Provinsi Kaimantan Utara (Kaltara).
Sejak kecil kata Yulita, menari sudah menjadi aktivitas sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan.
Selain memang suka seni, khususnya seni tari, wanita kelahiran Tanjung Selor 28 tahun silam ini, dirinya juga merasa punya tanggung jawab untuk melestarikan budaya.
Jika tidak kata dia, bukan tidak mungkin budaya yang sudah dibangun sejak lama oleh para leluhur bisa tergerus dan hilang oleh perkembangan zaman.
Saking 'mendarahdagingnya' menari kata penyuka makanan apa saja yang penting enak ini, tak perlu ada persiapan khusus sebelum tampil.
BACA JUGA: Usulan Anggaran Perbaikan Jembatan ke Dermaga Speedboat Sebatik-Tawau Belum Dapat Respon
Cukup sampaikan waktu dan tempat, dirinya dan rekan-rekan siap tampil maksimal.
"Seperti untuk tampil hari ini, kita cukup latihan tadi malam saja," ujarnya ketika ditemui di sela-sela sebuah acara di Gedung Wanita Tanjung Selor, minggu lalu.
Dia berharap, agar sanggar-sanggar yang ada di Kabupaten Bulungan tetap mendapat perhatian dari Pemerintah.
Tanpa perhatian, sanggar-sanggar yang ada menurutnya akan sulit berkembang menjadi lebih baik dari yang ada sekarang ini. "Budaya harus tetap dilestarikan," katanya. (*)
***
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim
