Bupati Berharap BNP2TKI Bersedia Tangani Orang Gila
"Kita sih berharap BNP2TKI, semoga bisa membantu,'' ujarnya.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, berharap Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) terlibat menangani orang gila, yang selama ini berkeliaran di tempat-tempat umum.
Apalagi orang gila dimaksud merupakan bekas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Negara Bagian Sabah, Malaysia.
"Kita sih berharap BNP2TKI, semoga bisa membantu,'' ujarnya.
Laura mengatakan, untuk menangani para orang gila eks Tenaga Kerja Indonesia itu dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
(Baca juga: BNP2TKI Larang Aparat Tangkap TKI Ilegal)
Bahkan untuk perawatan mereka, Pemerintah Kabupaten Nunukan sudah berutang hingga Rp 600 juta di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan.
Dengan anggaran yang defisit, tentu persoalan ini akan semakin menyulitkan Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Tak hanya orang gila, kata Laura, deportan asal Negara Bagian Sabah, Malaysia yang dikirim melalui Kabupaten Nunukan ikut menambah beban daerah.
“Karena mengakibatkan pertambahan penduduk dan pengangguran dengan belum tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup,” ujarnya. (*)
***
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/tki-gagal-berangkat_20160907_212431.jpg)