Cukup Luangkan Waktu 20 Menit, Orangtua Sudah Jauhkan Anak dari Narkoba
Sebenarnya kalau orangtua itu jeli, ada perubahan sedikit saja, bisa terdeteksi lebih awal. Anaknya sudah terlibat narkoba, pornografi dan lain-lain
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Minimnya perhatian orangtua terhadap perkembangan anak, menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya jumlah anak yang terlibat narkoba dan kejahatan remaja lainnya.
Hal ini diungkapkan Warisno, Kasubdit Program dan Evaluasi pada Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat saat berbicara di acara Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga bagi Kepala Satuan Pendidikan Formal dan Non Formal, Pengawas, Penilik, dan Organisasi Mitra se-Kabupaten Bulungan tahun 2016 di Tanjung Selor, Jumat (14/10/2016).
"Sebenarnya kalau orangtua itu jeli, ada perubahan sedikit saja, bisa terdeteksi lebih awal. Anaknya sudah terlibat narkoba, pornografi dan lain-lain," ujarnya.
Baca: Ini Alasan Petugas Pemadam Kebakaran Mengonsumsi Sabu
Lebih jauh Warisno memaparkan, keterlibatan orangtua ini sangat penting dalam menghadapi perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi yang sudah semakin massif saat ini.
Tentunya selain berdampak positif, perkembangan teknologi ini juga bisa menjerumuskan anak ke arah negatif. Mulai dari terlibat kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, pornografi hingga memiliki paham-paham radikal.
Terkait adanya wacana meliburkan sekolah di hari Sabtu, agar waktu orangtua dan siswa bisa bertambah, menurutnya harus dilihat dari berbagai sisi. Secara tujuan, menurutnya cukup bagus. Tapi masalahnya kata dia, jika ternyata sekolah sudah diliburkan, waktu yang digunakan ternyata bukan untuk yang seharusnya.
Kembali lagi kata dia, bagaimana meningkatkan kepedulian orangtua dalam memantau dan mendampingi perkembangan anak.
Baca: Dua Petugas PMK Diciduk Polisi, di Loker Kantornya Ditemukan Poket Sabu
Menurutnya tak perlu muluk-muluk, cukup 20 menit saja dalam sehari orangtua benar-benar meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak, apa saja perkembangan dan kendala yang dihadapi anak sudah bisa diketahui.
"Cukup 20 menit dalam satu hari, untuk membangun komunikasi yang efektif, dari hati ke hati antara anak dan orangtua. Ini yang banyak terabaikan," katanya. (*)