Saat Paripurna, Fraksi Ini Sebut Ada Kebocoran Pajak dan Retribusi

Ketika diwawancarai, Thohari menjelaskan perhatian fraksi lebih dititikberatkan dalam hal pajak dan retribusi.

tribunkaltim.co
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Thohari Aziz. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Afridho Septian

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - DPRD Kota Balikpapan dalam rapat paripurna, Senin (24/10/2016), sempat menyoroti beberapa hal.

Dari tujuh fraksi di DPRD, hampir semuanya menegaskan Balikpapan harus memiliki inovasi guna menyiasati Dana Bagi Hasil (DBH) yang kemungkinan tidak turun pada bulan ini.

Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Thohari Aziz, mengapresiasi perhatian dari fraksi-fraksi tersebut.

Ia menilai parpol sudah cukup baik dalam artian memiliki rasa memiliki terhadap Kota Balikpapan terutama dalam kondisi keuangan yang melemah.

Hal itu terbukti dari masukan serta saran yang bersifat positif dan konstruktif. Ia pun berharap Pemkot merespon dengan baik atas apa yang sudah disampaikan oleh tujuh fraksi.

Ketika diwawancarai, Thohari menjelaskan perhatian fraksi lebih dititikberatkan dalam hal pajak dan retribusi.

Hal ini semestinya masih dapat ditingkatkan. Ia pun meminta para SKPD terkait untuk melakukan pembenahan pada sistem masing-masing.

"Berkaitan dengan pajak dan retribusi, fraksi-fraksi mengindikasikan masih adanya kebocoran karena mismanajemen terhadap pengelolaan pajak dan retribusi daerah. Contohnya seperti parkir. Itu semua fraksi juga menyoroti bagaimana supaya parkir itu dikelola dengan baik agar pendapatannya juga bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya ketika diwawancarai Tribun Kaltim, Senin (24/10/2016) di ruangannya.

Ketika diwawancarai, Thohari menjelaskan perhatian fraksi lebih dititikberatkan dalam hal pajak dan retribusi.

Thohari mengatakan bahwa ada yang menyarankan menggunakan sistem langganan lagi seperti dulu saat bekerja sama dengan Samsat. Hal ini dinilai lebih aman dari kebocoran penerimaan.

"Kerja sama dengan pihak ketiga kayak di mall itu juga harus online. Jadi cash registernya itu online ke Dispenda. Saya pikir itu tidak susah. Demikian juga dengan pajak hotel dan restoran. Itu cash registernya juga harus online agar setiap hari penghasilannya dapat dihitung secara real time," ujarnya menambahkan. (*)

***
Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM
Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co
Dan bergabunglah dengan medsos:
Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved