Berita Pemkab Penajam Paser Utara
Dishubbudpar Akan Jaga Objek Wisata Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Dalam perayaan Natal dan Tahun Baru nanti ada tiga titik yang akan dijaga masing-masing Pelabuhan Feri Penajam, Petung dan objek wisata.
HO
Sejumlah warga sedang menikmati jembatan hutan mangrove di Kelurahan Kampung Baru. Objek wisata ini kini ramai dikunjungi warga
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan menurunkan 25 personel untuk membantu pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2017.
Dalam perayaan Natal dan Tahun Baru nanti ada tiga titik yang akan dijaga masing-masing Pelabuhan Feri Penajam, Petung dan objek wisata.
Kepala Dishubbudpar PPU Ady Irawan menjelaskan, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan pihak kepolisian, tiga tempat masing-masing Pelabuhan Feri Penajam dan Petung dan tempat wisata akan menjadi titik pengamanan, sehingga akan menyiapkan 25 personel untuk membantu polisi dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Bukan hanya itu lanjut Ady, Dishubbudpar juga akan fokuskan pengamanan di tiga tempat wisata, yakni Pantai Tanjung Jumlai, Pantai Corong dan wisata hutan mangrove. Apalagi diperskiran pada libur Natal, mulai 25 sampai 26 Desember kawasan wisata tersebut diperkirakan akan dipadati ribuan pengunjung.
“Tanggal 26 itu itu kan cuti bersama, sehingga besar kemungkinan pada hari itu akan banyak pengunjungm sehingga perlu dipersiapkan pengamanan,” ujarnya.
Ady mengungkapkan, pengamanan wisata bahari juga akam melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terutama untuk memantau pengunjung yang berenang di sepanjang Pantai Tanjung Jumlai dan Pantai Corong.
Bahkan sejumlah peralatan juga sudah disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan saat pengunjung berenang.
Ady berharap kepada warga yang menghabiskan waktu libur agar tetap menjaga kebersihan pantai dan wisata hutan mangrove. “Kami mengimbau kepada pengunjung agar membuang sampah pada tempat yang telah disediakan,” harapnya
Ia mencontohkan, wisata hutan mangrove yang baru dibuka satu bulan terakhir ini telah dinodai beberapa coretan-coretan dari tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab. Imbasnya, pemadangan terganggu karena kurang elok di beberapa titik di jembatan kayu yang terbentang 400 meter ke tengah hutan mangrove yang berlokasi di Kelurahan Kampung Baru. “Mari bersama-sama menjaga fasilitas wisata yang ada. Kalau bukan kita yang menjaga , siapa lagi,” pintanya. (advertorial)