Dinilai Masih 3T, di Lima Kecamatan Ini Diusulkan Berdiri APMS
SPBU ini pun kerap tutup lebih cepat karena stok BBM habis. Mau tak mau, warga harus menggunakan BBM yang dijual eceran.
Penulis: Doan E Pardede | Editor: Amalia Husnul A
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Masalah tingginya harga dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG 3 Kg di Kabupaten Bulungan kembali disuarakan di tingkat pusat.
Untuk diketahui, khusus untuk BBM, warga Kabupaten Bulungan kerap kesulitan mendapatkan BBM karena hanya ada satu SPBU saja.
Dan seperti biasanya, antrean kendaraan kendaraan yang ingin mengisi BBM di SPBU yang berada di Jalan Katamso, Tanjung selor juga tampak mengular hingga ratusan meter, Selasa (14/1/2017) siang.
SPBU ini pun kerap tutup lebih cepat karena stok BBM habis. Mau tak mau, warga harus menggunakan BBM yang dijual eceran.
Dalam rilis yang diterima Tribunkaltim.co, Selasa (14/2/2017) siang, masalah ini juga juga disuarakan Bupati Bulungan Sudjati dalam Rapat Kordinasi (Rakor) bersama Dirjen Migas Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (13/2/2017).
Baca: BSML Banjarmasih Akhirnya Siap Membantu, SPBU Kedua Ditarget Beroperasi Maret
Bupati meminta agar di 5 Kecamatan di Kabupaten Bulungan didirikan Agen Premium dan Minyak Solar (APMS).
Adapun 5 kecamatan tersebut, Kecamatan Peso, Peso Hilir, Tanjung Palas Utara, Tanjung Palas Timur dan Kecamatan Sekatak.
Dari sisi geografis kata Sudjari, 5 kecamatan ini layak masuk kategori 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), karena untuk mendapatkan pasokan BBM maupun LPG tabung 3 Kg harus didatangkan dari ibukota kabupaten.
Dan kendalanya, infrastruktur jalan belum cukup baik.
"Untuk Kabupaten Bulungan membutuhkan adanya SPBU di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Peso, Peso Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Tanjung Palas Timur, dan Sekatak,” sebut Sudjati. (*)