Breaking News

Pilgub DKI Jakarta

Pesona SBY tak Lagi Mumpuni, Pemilih Jakarta Sudah Rasional

Dukungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di menit-menit akhir kampanye tidak membuahkan hasil.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono (tengah) dan Sylviana Murni (kanan) didampingi istri Agus, Annisa Pohan (kiri) dan kerabat lainnya serta tim pemenangan menggelar jumpa pers di posko pemenangan mereka di Wisma Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2015) malam. Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni menerima kekalahan mereka dari dua paslon lainnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat. Warta Kota/Henry Lopulalan 

TRIBUNKALTIM.CO -- Hasil coblosan Pilkada DKI Jakarta 2017 mulai terlihat meski belum diumumkan secara resmi oleh KPUD DKI Jakarta sebagai penyelenggara.

Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni yang sempat berada di peringkat pertama pada survei awal justru merosot perolehan suaranya.

Hasil akhir hitung cepat Litbang Kompas menunjukan Agus-Sylvi hanya memperoleh 17,37 persen suara.

Sementara posisi pertama dan kedua masing-masing diduduki oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat dengan perolehan 42,87 persen suara, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan perolehan 39,76 persen suara.

Dukungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di menit-menit akhir kampanye tidak membuahkan hasil.

Kehadiran SBY yang cukup intensif di kampanye Agus-Sylvi pada hari-hari terakhir, baik di kampanye akbar maupun media sosial, nyatanya belum mampu mendongkrak perolehan suara Agus-Sylvi.

"Saya ini sebetulnya seorang veteran. Saya dulu berdiri di panggung kampanye pada pemilihan presiden tahun 2004 dan 2009. Mestinya saya sudah pensiun. Tetapi mengapa kali ini saya turun gelanggang, karena saya melihat situasi yang memprihatinkan. Situasi Jakarta dan situasi Tanah Air kita," kata SBY pada apel siaga Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2017).

Baca: SBY Turun Gelanggang, Yakinkan Warga Agus-Sylvi akan Ubah Jakarta jadi Lebih Baik

Bahkan, intensitas kicauan SBY di Twitter juga belum mampu menghasilkan banyak hal.

Begitu pula beberapa konferensi pers yang digelarnya sehari sebelum pemungutan suara untuk Pilkada DKI berlangsung.

Upaya menggalang simpati yang ditebar lewat penyamaan karakter antara dia dan putra sulungnya yang kerap difitnah juga tak berefek pada hari-H di TPS.

"Keduanya terjadi dan Agus-Sylvi akhirnya merasakan. Padahal sebelum debat mereka tinggi surveinya, tapi setelah debat merosot. Itu bukti masyarakat Jakarta rasional," kata Syamsuddin saat dihubungi, Kamis (16/2/2017).

Ia menilai, meskipun SBY mengklaim telah berhasil memimpin Indonesia selama dua periode, dan hal itu seolah juga akan dilakukan anaknya di Jakarta, masyarakat Jakarta pada akhirnya membandingkannya dengan kinerja Presiden Joko Widodo selama 2,5 tahun ini.

"Dari situ masyarakat, khususnya yang di Jakarta, bisa menimbang klaim SBY yang disampaikan semasa kampanye Agus-Sylvi," tutur Syamsuddin.

Baca: Elektabilitas Agus-Sylvi Merosot Seiring Seringnya Konferensi Pers dan Cuitan SBY di Twitter

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved