Selama Bertugas Pangdam Sering Makan Singkong bersama Prajurit dan Tidur di Perbatasan

Johny menyebutkan, untuk pesan-pesan kepada Pangdam yang akan datang sebagaimana tugas Pangdam itu adalah menjaga perbatasan.

Penulis: Siti Zubaidah |
TRIBUN KALTIM/SITI ZUBAIDAH
Pangdam Jony L Tobing berkunjung ke Kantor Walikota Balikpapan. Kedatangannya disambut Sekretaris Daerah Pemkot Balikpapan Said MN Fadli, Senin (6/3/2017) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Belum setahun Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing bertugas di Kaltim dan Kaltara, ia sudah akan dimutasi lagi ke Jakarta per 8 Maret Mendatang.

Sebelum melakukan pisah sambut jabatan, Johny bertandang ke Kantor Pemkot Balikpapan, Senin (6/3/2017).

Selama bertugas di Kota Balikpapan, Johny mempunyai kesan-kesan yang tak terlupakan.

Menurut dia, saat menerima tugas mutasi, dirinya sedang kunjungan kerja ke perbatasan Berau pada 20 Februari lalu.

Menerima informasi itu, Johny tetap melanjutkan tugasnya. "Minggu lalu saya tidur di perbatasan, daerah Bambangan. Dalam tentara itu biasa ada pergantian. Akhir tahun lalu saya sudah siap," ungkapnya.

Johny menyebutkan, untuk pesan-pesan kepada Pangdam yang akan datang sebagaimana tugas Pangdam itu adalah menjaga perbatasan.

"Prioritas adalah perbatasan, namanya pejabat kan itu kepemimpinan. Beliau kepemimpinannya seperti apa itu intinya melaksanakan tugas. Namun saya pun mengingatkan sering ke perbatasan," ujarnya.

Baca: Sebelum Bertolak ke Jakarta, Mayjen TNI Johny L Tobing Pamit kepada Rizal Effendi

Pengalaman paling berkesan selama di Balikpapan itu kota yang nyaman.

"Balikpapan itu enak sekali, nyaman, bersih, tertib, tidak ada macet, dan aman. Itu yang saya rasakan selama tinggal di Balikpapan," katanya.

Johny pun sering jalan sendiri, bersepeda dan tidak mau dikawal selama di Balikpapan.

"Saya merasa warga biasa saja, tidak ada istimewanya, namun karena tugas protokoler seperti pengawalan itu ada. Tapi saya rasakan aman walau tidak dikawal Protokol," ungkapnya.

Ia pun mengungkapkan tugas paling berkesan saat di Kaltim dan Kaltara yaitu saat tidur bersama prajurit di perbatasan.

"Makan singkong bersama-sama, mandi pakai air hujan, listriknya tidak 24 jam, hanya beberapa jam," ujarnya.

Johny menjelaskan, untuk pos di perbatasan sudah bertambah. Baru-baru ini ada penempatan pos baru.

"Sudah ada 40 pos selama ini yang sudah ditempati," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved