Tak Ditemui Walikota Samarinda, Ini Ancaman Sopir Angkot
Bukan pertama kalinya para sopir angkutan kota (angkot) konvensional melakukan unjuk rasa terhadap aplikasi ojek online.
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bukan pertama kalinya para sopir angkutan kota (angkot) konvensional melakukan unjuk rasa terhadap aplikasi ojek online.
Kamariono, Kepala Organtrans Kaltim saat berorasi meminta untuk melarang penggunaan aplikasi Go-Jek dan ojek online lainnya di Samarinda karena dianggap tak memiliki payung hukum yang kuat.
Mereka bahkan mengancam jika tuntutannya tak dikabulkan, mereka berjanji tak akan mendukung Syaharie Jaang dalam langkah-langkah politiknya ke depan.
Baca: Tuntut Aplikasi Go-Jek Ditutup, Sopir Angkot Demo di Balaikota
"Aplikasi Go-Jek dan Go-Car harus ditutup karena telah mencuri pendapatan para supir angkot di Samarinda. Kalau permintaan kita tidak diindahkan, jangan salahkan kalau kami kalau tidak mempercayai Pemerintahan Kota Samarinda," kata Kamariono.
Mereka meminta Walikota Samarinda Syaharie Jaang untuk menemui mereka, namun hingga kini tak ada satupun perwakilan dari Pemkot yang bersedia menemui mereka. (*)