Tak Ditemui Walikota Samarinda, Ini Ancaman Sopir Angkot

Bukan pertama kalinya para sopir angkutan kota (angkot) konvensional melakukan unjuk rasa terhadap aplikasi ojek online.

TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD AFRIDHO SEPTIAN
Puluhan sopir angkot berorasi di halaman Pemkot Samarinda, Senin (6/3/2017). Mereka menuntut Pemkot untuk memberantas ojek online karena dianggap mencuri pendapatan mereka. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Bukan pertama kalinya para sopir angkutan kota (angkot) konvensional melakukan unjuk rasa terhadap aplikasi ojek online.

Kamariono, Kepala Organtrans Kaltim saat berorasi meminta untuk melarang penggunaan aplikasi Go-Jek dan ojek online lainnya di Samarinda karena dianggap tak memiliki payung hukum yang kuat.

Mereka bahkan mengancam jika tuntutannya tak dikabulkan, mereka berjanji tak akan mendukung Syaharie Jaang dalam langkah-langkah politiknya ke depan.

Baca: Tuntut Aplikasi Go-Jek Ditutup, Sopir Angkot Demo di Balaikota

"Aplikasi Go-Jek dan Go-Car harus ditutup karena telah mencuri pendapatan para supir angkot di Samarinda. Kalau permintaan kita tidak diindahkan, jangan salahkan kalau kami kalau tidak mempercayai Pemerintahan Kota Samarinda," kata Kamariono.

Mereka meminta Walikota Samarinda Syaharie Jaang untuk menemui mereka, namun hingga kini tak ada satupun perwakilan dari Pemkot yang bersedia menemui mereka. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved