Destinasi
Ke Yogyakarta, Jangan Lupa Singgah di Tempat Pemandian Putri-putri Keraton
Situs yang lokasinya dekat dengan Kebun Binatang Gembira Loka ini berteras dan bertingkat-tingkat.
TRIBUNKALTIM.CO, YOGYAKARTA - Berkunjung ke Yogyakarta rasanya tak lengkap mengunjungi situs-situs peninggalan sejarah.
Salah satunya adalah situs Warungboto yang terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kraton Yogyakarta.
Situs ini memang terlihat berbeda dengan situs heritage lainnya di Yogyakarta. Selain lokasinya berada di pinggiran kota, situs ini berada di tengah permukiman penduduk.
Situs yang lokasinya dekat dengan Kebun Binatang Gembira Loka ini berteras dan bertingkat-tingkat. Itulah mengapa banyak ditemui tangga di sekitar situs tersebut.
Situs tersebut memiliki dua kolam yang berada di tengah bangunan. Kolam pertama berbentuk lingkaran, sedangkan kolam kedua berbentuk persegi.
Di tengah kolam berbentuk lingkaran terdapat lingkaran kecil yang disebut-sebut sebagai sumber air.
Selain kolam, situs itu juga memiliki sejumlah lorong yang saling terhubung dan jendela yang berbentuk unik. Di sebelah selatan bangunan utama situs, terdapat bangunan dua lantai.
Sebagian besar bangunan situs itu bisa terlihat jelas jika dilihat dari lantai dua bangunan sebelah selatan itu.
Warga sekitar, Siti Wajiah (48), mengatakan bahwa situs Warungboto merupakan tempat pesanggrahan atau tempat peristirahatan keluarga keraton.
Situs itu juga berfungsi sebagai tempat pemandian putri-putri keraton.
"Dulu cerita paman saya, kalau dipakai mandi putri, daerah sini selalu dijaga pasukan keraton," ujar Siti yang merupakan warga RT 30/7 Kampung Warungboto, Kelurahan Warungboto, Jumat (12/5/2017).
Seiring berjalannya waktu, kata dia, situs itu dimanfaatkan warga untuk mandi dan mencuci. Ia pun pernah merasakan segarnya air kolam yang ada di situs itu ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
"Dulu airnya bening sekali. Airnya muncul dari kolam yang berbentuk lingkaran. Tapi sekarang sudah enggak mengalir lagi. Tidak tahu kenapa," kata Siti.
Siti mengatakan bahwa sebagian bangunan situs itu sempat mengalami kerusakan ketika gempa melanda Yogyakarta pada 2006.
Kini bangunan situs telah diperbaiki meski masih ada beberapa bangunan yang masih dalam tahap perbaikan.