Kalau Manusia Saling Mengenali Wajah, Simpanse Justru Mengenal Pantat

Bagi manusia, wajah adalah bagian penting untuk mengenal, mengingat, dan memberi impresi. Tapi, berbeda bagi simpanse. Jika manusia saling mengenal...

fondazionepatriziopaoletti.it
Momen ketika seorang wanita bercanda bersama simpanse 

TRIBUNKALTIM.CO - Bagi manusia, wajah adalah bagian penting untuk mengenal, mengingat, dan memberi impresi.

Tapi, berbeda bagi simpanse. Jika manusia saling mengenal wajah, simpanse saling mengenal pantat.

Simpanse menceritakan yang lain berdasarkan bagian belakangnya, terutama pantat.

Simpanse
Simpanse (net)

Baca: VIDEO – Beginilah Aksi Kocak Simpanse Melempar Kotoran ke Muka Seorang Nenek

Proses otak mereka mengenai yang lain lebih fokus pada pantat, seperti halnya otak manusia berproses dalam merespons wajah.

Sebuah studi yang dipublikasi pekan ini di jurnal PLoS One menyebutkan, peneliti asal Belanda melakukan penelitian kepada manusia dan simpanse untuk menyelaraskan foto-foto berbagai bagian tubuh dan membandingkan bagaimana mereka melakukannya.

Manusia memiliki area khusus di otak untuk mengenal wajah. Kita mengenal wajah orang berdasarkan evaluasi seluruh wajah, bukan menganalisis keseluruhan bagian tubuh.

Simpanse
Simpanse (net)

Baca: Mengharukan, Simpanse Ini Masih Ingat dengan Wanita yang Menolongnya 20 Tahun Lalu

Itulah sebabnya, kita kesulitan menilai wajah seseorang jika wajahnya di balik. Sebab, bagian wajah tetap lengkap tapi posisinya berbeda.

Dan, sangat sulit bagi otak untuk mengombinasikan kedua keadaan itu. Ini yang disebut efek pembalikan (inversion effect).

Simpanse memiliki cara berbeda. Penelitian sebelumnya juga menyebutkan bahwa simpanse mengandalkan pantat untuk mengenal yang lainnya.

Ini mungkin disebabkan bawha pantat simpanse betina akan membengkak saat ovulasi yang menjadi rangsangan seksual buat simpanse jantan. (Theverge.com)

Simpanse
Simpanse (Net)

Tapi, sampai sekarang para peneliti belum tahu apakah simpanse memproses persepsi dan informasi pantats secara menyeluruh seperti yang dilakukan manusia pada wajah.

Jika ini yang menjadi kasusnya, maka mereka akan kesulitan mengenali simpanse lain jika dibalik tubuhnya. Ini yang disebut efek terbalik ke belakang (behind inversion effect).

Maka, para peneliti melakukan serangkaian eksperimen.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved