Konsumsi Permen, Murid-murid SD di Sangatta Mengeluh Mual dan Sakit, Ini yang akan Dilakukan BPOM
Kepala BB POM Samarinda Fanani mengatakan, pihaknya akan turun ke sekolah-sekolah untuk antisipasi hal tersebut.
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Anjas Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus keracunan beberapa pelajar SD di Sangatta, Kutai Timur yang diduga akibat mengonsumsi permen tengkorak asal China hingga kini masih ditelusuri Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) Samarinda.
Kepala BB POM Samarinda Fanani mengatakan, pihaknya akan turun ke sekolah-sekolah untuk antisipasi hal tersebut.
Pengecekan juga dilakukan sehubungan dengan apa saja kandungan dari permen jika memang ditemukan.
Baca: Pedagang Dilarang Jual Permen Tengkorak, Benarkah Penyebab Murid-murid SD Keracunan?
"Untuk pengawasan ke sekolah, sebenarnya sudah rutin kami lakukan. Kami akan cek kembali. Dari hasil sebelumnya, belum ada kasus yang ditemukan terkait permen tengkorak tersebut," ujar Fanani, Kamis (10/8/2017).
Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim melalui Kepala Bidang P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Soeharsono, menyebut hingga kini, belum menerima laporan masuk akan kasus terjadinya keracunan akibat permen tengkorak tersebut.
"Sampai saat ini masih belum ada. Besok akan kami cek, terkait kasus di Sangatta tersebut," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, tujuh pelajar SD 011 Sangatta Utara terpaksa dilarikan ke Puskesmas Sangatta Utara, Rabu (9/8/2017).
Baca: Penampilan Gibran yang Generasi Milenial Beda dengan Agus Yudhoyono, Kamu Lebih Suka yang Mana?
Ketujuh pelajar tersebut mengeluh alami sakit perut, pusing mual-mual serta ada yang muntah.
Keluhan itu timbul setelah mereka mengonsumsi permen asal China, berwarna merah dengan batang pegangan berbentuk kerangka tulang manusia atau dikenal di kalangan pelajar permen tengkorak.
Permen dengan rasa strawberry tersebut, menurut salah satu pelajar, berasal dari seorang teman satu sekolah.
Baca: Pulang ke Indonesia Ternyata Ini Alasan Sri Mulyani
Ada 12 pelajar yang mengonsumsi permen tersebut, sebagian membeli, sebagian dikasih saja.