Populasi Kerbau Krayan Turun Drastis, Ini yang Diminta Menteri Amran

Populasi kerbau di Krayan Kabupaten Nunukan dalam kurun waktu lima tahun terakhir menurun drastis.

HO/PUPR PERKIM KALTARA
Pengangkutan pipa ke lokasi proyek jaringan irigasi di Krayan, Kabupaten Nunukan menggunakan bantuan kerbau. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Arfan

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Populasi kerbau di Krayan Kabupaten Nunukan dalam kurun waktu lima tahun terakhir menurun drastis.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara mencatat, populasi kerbau hanya tersisa 2.000an.

Dibandingkan tahun lalu, populasi kerbau di Krayan mencapai 4.000 sampai 5.000an ekor.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara M Rais Kahar mengatakan, Kementerian Pertanian bersama instansi yang membidangi peternakan di Pemprov Kalimantan Kalimantan Utara sedang berupaya mengembalikan kejayaan kerbau Krayan.

Baca: Defisit Rp 100 Miliar, Pemkot Balikpapan Hentikan Belanja Ini

Mulai tanggal 11 September nanti, Balai di bawah UPT Kementerian Pertanian bersama Bidang Peternakan Kalimantan Utara akan bekerja mencari jalan keluarnya.

Tim ini pada Juli kemarin sudah turun ke Krayan melaksanaan sosialisasi program yang akan dilaksanakan dalam rangka mengembalikan populasi kerbau.

"Untuk tahap II kami mulai tanggal 11 September nanti. Bentuk kegiatannya berupa inseminasi, pelayanan kesehatan hewan, dan sosialisasi peningkatan produksi padi Adan khas Krayan dengan peningkatan pupuk organik dari kotoran kerbau," kata Rais Kahar kepada Tribun, Rabu (16/8/2017) di kantornya di Jalan Durian, Tanjung Selor.

Dari hasil analisa tim di lapangan, ada keterkaitan antara penurunan pruduksi padi Adan dengan penurunan populasi kerbau.

Baca: Lulus Ujicoba, Kereta Tua Peninggalan Belanda akan Dijadikan KA Wisata

"Kurangnya produksi kotoran kerbau, karena kurangnya populasi. Dan ternyata produktivitas padi juga turun," sebutnya.

Rais mengatakan, pengembalian populasi kerbau di Krayan merupakan salah satu perintah Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Menteri Amran menginginkan, kerbau-kerbau di perbatasan dapat menjadi komoditas ekspor.

"Seperti beras, disuplai ke negara tetangga menjadi Ringgit atau Rupiah. Jadi mulai tanggal 11 nanti, sampai 21 hari ke depan tim bekerja untuk mengembalikan kejayaan kerbau di Krayan," tuturnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved