Ini Kata-kata Terakhir Teguh, Pria yang Meninggal di Menara Masjid, Temannya Sampai Bergetar
Teguh merupakan pengurus Masjid Al Ikhlas seksi pembangunan yang telah mengabdikan diri sekitar 30 tahun.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kalimat syahadat terucap dari bibir Teguh (63) sesaat sebelum matanya tertutup selamanya.
Teguh merupakan pengurus Masjid Al Ikhlas seksi pembangunan yang telah mengabdikan diri sekitar 30 tahun.
Baca: Kesal karena Dipecat Gedung Rektorat Dibakar, Begini kronologinya
Jumat (18/7/2017) ia dipanggil sang maha kuasa, menara masjid setinggi 12 meter yang sedang ia kerjakan jadi tempat dimana ia menghembuskan nafas terakhirnya.
"Gemetar saya, waktu sebelum beliau hilang, di depan saya ia mengucap Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasuulullah. Lalu La ilaha illallah. Kemudian dia tertidur," kata Ketua Masjid Al Ikhlas Balikpapan, Arianto (47) kepada media ini.
Ia mengaku sempat memberikan nafas buatan dan tindakan pertolongan pertama. Namun takdir berbicara lain kepada pendatang asal Blitar tersebut. "Denyut nadinya lemah. Hanya sekali ia merespon saya. Makanya langsung saya turun dan minta tolong warga panggil Basarnas dan polisi," kenangnya.
Baca: Tim Penyidik Berangkat ke Arab Saudi Periksa Rizieq Shihab
Menurutnya, sosok Teguh merupakan orang baik dan ramah. Warga kampung di sana semua mengenal korban.
"Dia itu nukang tapi di lingkungan sini saja, gak keluar. Kerjaannya bagus, makanya banyak orang suka," katanya.
Ironisnya, sebelum meninggal korban sempat bercerita kepada Arianto bahwa ia ingin berkurban di lebaran haji yang jatuh 1 September mendatang. "Kurbannya bukan buat dia, tapi ditujukan bagi kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Tapi allah punya kehendak lain," katanya.
Baca: Waduh, First Travel Punya Hutang Rp 24 miliar pada Hotel di Arab Saudi
"Insya allah, khusnul khotimah. Dipanggil di hari jumat, lalu sempat mengucap 2 kalimat syahadat," sambungnya. (bie)