Jelang Gerhana Matahari Total

Cuaca Tidak Mendukung di Charleston Saat Terjadi Gerhana Matahari Total

Charleston, Amerika Serikat akan menjadi wilayah terakhir mengalami gerhana matahari total di benua tersebut, pada Senin (21/8/2017) waktu setempat.

(AFP/MANDEL NGAN)
Sebuah kaus bergambar gerhana matahari total dijajakan di pinggir jalan dekat pasar di KotaCharleston, South Carolina, Minggu (20/8/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, CHARLESTON - Charleston, South Carolina, Amerika Serikat, akan menjadi wilayah terakhir yang mengalami gerhana matahari total di benua tersebut, pada Senin (21/8/2017) waktu setempat.  Gerhana ini merupakan fenomena alam pertama dalam 99 tahun terakhir.

Charleston, sebuah kota bersejarah, dengan jalan-jalan berbatu, dan rumah-rumah antebellum -sebelum masa perang saudara, yang elegan, sangat sibuk pada hari Minggu.  Warga setempat mempersiapkan diri menjelang datangnya gerhana matahari total.

Restoran-restorannya penuh sesak. Parkir di pusat kota pun demikian. Penduduk lokal dan turis menyiapkan kacamata surya untuk bisa melihat gerhana dengan aman. Mereka berjalan dengan kegembiraan di sepanjang kawasan pejalan kaki di pinggir laut.

Sayangnya, prediksi cuaca untuk hari Senin tak mendukung keriaan itu. Awan dan badai petir diprediksi terjadi pada saat gerhana terjadi. Cuaca kurang bersahabat diperkirakan terjadi ketika bulan sabit mulai menghalangi matahari hingga tertutup total. 

Bagi penduduk setempat, dan bagi mereka yang datang dari jauh, ini adalah masalah besar. "Kami sangat senang," kata Brandy Mullins, seorang ibu berusia 38 tahun yang baru pindah pindah ke Charleston enam minggu lalu bersama keluarganya.

Dia dan ketiga anaknya semua memiliki kacamata surya dan berencana untuk menonton gerhana dari area terbuka, jika cuaca memungkinkan. "Ramalan cuaca tak terlalu bagus untuk menyaksikan gerhana. Ya, tapi tidak apa-apa, kita masih bisa mengalaminya dan melihat kegelapan," sambung Mullins.

Nick Willder (59), dan istrinya, Sarah Boylan (60) dari Nottingham, Inggris telah merencanakan liburan dua minggu mereka melalui Amerika Selatan untuk berakhir di Charleston, pas di saat gerhana terjadi.

Ini akan menjadi usaha ketiga mereka untuk melihat gerhana total. "Usaha-usaha sebelumnya di Inggris dan China, keduanya turun hujan," kata Willder.

"The Great American Eclipse" akan bergerak secara diagonal di seluruh negeri, barat laut ke tenggara. Fenomena itu memberikan pertunjukan matahari yang spektakuler.

Kesempatan itu menjadi alasan yang sangat baik untuk menggelar sejumlah pesta dan festival musik gerhana.

Gerhana pertama kali akan terlihat di negara bagian Oregon pada pukul 09.05 atau kira-kira 23.05 WIB, Senin. Gerhana total akan terjadi 75 menit kemudian.

Otoritas di Oregon mengatakan, diperkirakan satu juta orang membanjiri wilayah tersebut saat momen ini. Hal itu membuat kepadatan di jalan raya dan perkemahan.

Demikian diberitakan surat kabar Oregonian yang dikutip kantor beritaAFP.

Secara keseluruhan, sekitar 12 juta orang yang tinggal di 14 negara bagian akan berada di jalur totalitas gerhana.

Sementara, jutaan lainnya dapat menyaksikan setidaknya sebagian gerhana, demikian disebutkan American Astronomical Society.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved