Rasli Anggota Paskibraka Nasional Diarak Keliling Pulau Nunukan

Setibanya di Nunukan, Rasli yang diberikan kalungan bunga disambut dengan tari-tarian dan atraksi marching band

Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUN KALTIM / AHMAD BAYASUT
Upacara bendera peringatan HUT ke 71 Kemerdekaan Republik Indonesia di dermaga pos perbatasan Sei Pancang, kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan sukses mencatatkan Rekor Museum Indonesia (MURI). 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Kedatangan Muhammad Rasli, anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Jumat (25/8) sore disambut ratusan siswa dan guru SMK Negeri 1 Nunukan. Tak luput, penjemputan di Dermaga Pos Lintas Batas Laut Liem Hie Djung itu juga dihadiri pejabat Pemkab Nunukan dan Sainuddin, orangtua Rasli serta beberapa saudaranya.

Setibanya di Nunukan, Rasli yang diberikan kalungan bunga disambut dengan tari-tarian dan atraksi marching band, kegiatan ekstra kurikuler di tempat siswa kelas 11, Jurusan Perkantoran SMK Negeri 1 Nunukan ini menuntut ilmu.

"Menunggu sejak pukul 15.00, walaupun lelah akhirnya terbayarkan setelah kedatangan anak kita Muhammad Rasli," ujar Muhammad Amin, Asisten Administrasi dan Pemerintahan Umum Sekretariat Kabupaten Nunukan mewakili Pemkab Nunukan saat menyambut Rasli.

Rasli yang mengenakan seragam paskibraka yang dipakainya saat bertugas di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2017 lalu, kemudian diarak berkeliling Pulau Nunukan. Dengan pengawalan sejumlah anggota Polisi, kirab itu diawali anggota pasukan pengibar bendera SMK Negeri 1 Nunukan, diikuti ekstrakurikuler marching band. Menyusul mobil bak terbuka yang dinaiki Rasli, ayah dan saudaranya serta beberapa guru maupun Kepala SMK Negeri 1 Nunukan, Lasali.

Sedianya, acara penyambutan itu dilakukan Sekretaris Kabupaten Nunukan, Tommy Harun. Tommy sebelum pukul 15.00 sudah berada di ujung Dermaga Pos Lintas Batas Laut Liem Hie Djung. Dia berbaur dengan ratusan siswa SMK Negeri 1 Nunukan serta para guru.

Rencananya, Rasli akan tiba pukul 15.30 dengan menumpang Speedboat Minsen. Belakangan ada informasi jika speedboat baru tiba pukul 16.30. Namun hingga limpas pukul 16.30, yang ditunggu tak juga muncul. Seorang guru melalui pengeras suara kemudian mengumumkan, speedboat yang ditumpangi Rasli sedang mengalami kerusakan.

"Penumpang telah dievakuasi ke speedboat yang lainnya. Harap bersabar menunggu," bunyi pengumuman itu.

Tak juga mendapatkan kejelasan waktu, Tommy meninggalkan tempat acara. "Mohon maaf saya masih ada kegiatan lain, saya tinggal dulu. Ada Pak Amin di sini," kata Tommy sambil meninggalkan lokasi penyambutan.

Rasli kepada Tribunkaltim.co menceritakan, speedboat mengalami kerusakan saat sedang dalam perjalanan dari Kota Tarakan menuju ke Nunukan. "Saya sangat takut, karena ombak besar. Ini sudah di pertengahan jalan," ujar anak keenam dari delapan bersaudara ini. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved