Terluka dan Tak Pedulikan Nyawa Antar Penumpang hingga Tewas, Begini Pengakuan Istri sang Sopir
Nanik tak menyangka hari Rabu (29/8/2017) ternyata menjadi pertemuan terakhirnya dengan sang suami, Misdi.
TRIBUNKALTIM.CO - Nanik tak menyangka hari Rabu (29/8/2017) ternyata menjadi pertemuan terakhirnya dengan sang suami, Misdi.
Rabu itu ia mengantar sang suami ke Terminal Tirtonadi, Solo, untuk bekerja.
Adapun Misdi berprofesi sebagai sopir bus Patas Eka jurusan Surabaya-Magelang (via Solo dan Yogyakarta).
“Rabu pagi saya antar ke Tirtonadi, sekitar jam 9-an,” kata Nanik kepada TribunSolo di rumahnya, Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (1/9/2017) siang.
Baca juga:
Tak Ada Gunanya Lagi Beruding, AS Bahkan Diperas Bayar, Trump Mulai Frustasi Terhadap Kim Jong Un
Mengharukan, Bocah ini RelakanTabungannya Untuk Beli Drone Demi Beli Hewan Kurban
Setelah 44 Tahun, Indonesia Bakal Kuasai 51% Saham Freeport, Tapi Kenapa Operatornya Tetap AS?
Direktur Keuangan Rumah Sakit Kena OTT KPK di Balikpapan
Enam Negara Fokus Pencarian Yingluck
Sedang Berkendara, Atlet Sebugar Iron Man Bisa Terserang Jantung, Sebaiknya Anda pun Waspada
Pengadilan India Tetapkan Taj Mahal Sebuah Makam Muslim, Bukan Kuil Sebagaimana Klaim Umat Hindu
"Waktu itu bapak habis libur panjang," ujar ibu tiga anak ini.
“Karena ini long weekend dan ramai, maka bapak (Rabu) masuk lagi, mulai narik,” katanya menjelaskan.
Ia mengaku kala itu tak ada firasat apapun.
Hanya, sehari kemudian, Kamis dini hari pukul 02.56 WIB, sang suami menelepon dirinya.
“Tiba-tiba (dia) telepon, bilang 'aku disawat' (aku dilempar, Red),” ujar Nanik menirukan ucapan suaminya.
Baca juga:
Ternyata Ini Alasan PSSI Hapuskan Regulasi soal Pemain U-23 di Liga 1
Pesona Lionel Messi Berhasil Bujuk Angel di Maria ke Barcelona, namun Jalan Masih Berliku . . .
Dilirik Klub Malaysia, Jawaban Satria Tama Mengejutkan
Tersingkir dari Juventus, Begini Nasib Kiper Keturunan Indonesia ini Sekarang
Pemain Borneo FC Ini Tak Sabar Adu Cepat dengan Winger Semen Padang
Bertolak ke Padang, Sejumlah Pilar Pesut Etam Terpaksa Absen
Setelah Manchester United, Giliran Klub Ini Dukung LGBT
Menurut Nanik saat itu suaminya, Misdi, mengaku tidak terluka atau kenapa-kenapa.
Hanya, menurut sang suami, kaca bus bagian depan kanan berlubang akibat lemparan batu di wilayah Kecamatan Masaran, Sragen, Jateng, tersebut.
Bahkan setelah menjadi korban pelemparan pun Misdi masih bisa menyopir hingga masuk Terminal Tirtonadi , Solo.
“Ya mungkin sudah sakit, tapi tidak dirasakan."
"Masih tanggung jawab sama penumpang, (mereka) diantar (suami saya) sampai Tirtonadi,” kata Nanik.
“Kan bagaimana juga penumpang adalah raja, apalagi mungkin itu penumpang penuh karena bertepatan libur panjang,” ujarnya menambahkan.
Nanik menceritakan, sesampainya bus Misdi di Terminal Tirtonadi, Kamis dini hari, para penumpang dipindahkan ke bus berikutnya untuk meneruskan perjalanan ke Yogyakarta dan Magelang.
Adapun sang suami membawa busnya pulang ke rumah di daerah Sumber.
Baca juga:
Atlet Peraih Emas SEA Games Curhat Belum Dapat Uang Akomodasi, Begini Respons Menpora
Jadi Tuan Rumah, Malaysia Juara Umum Sea Games 2017, Beginilah Daftar Kontoversi atas
Menpora Sampaikan Tawaran Jadi PNS, Begini Jawaban Liliyana Natsir
Bukan Rio Haryanto, tapi Pemuda Indonesia ini yang Dipilih jadi Pembalap Resmi di Tim F1
Raih Emas SEA Games, Atlet Kaltim Dilirik Daerah Lain
Duh, Septian David Maulana Unggah Foto Begini Sebelum Laga Indonesia
“Sekitar jam 4-an (dini hari) itu di gang depan tiba-tiba sudah ramai-ramai (orang-orang) bilang kalau bapak pulang,” kata Nanik.
“Namun tepat di gang depan rumah, bapak sudah tidak bergerak,” ujar Nanik menambahkan.
Setelah itu, Misdi dibawa ke Rumah Sakit (RS) Panti Waluyo Solo.
“Sampai di RS dinyatakan sudah meninggal dunia,” katanya mengenang.
Kakak korban, Wiyono, mengatakan, di tubuh adiknya saat itu tidak terlihat secara jelas adanya luka atau memar.
“Kalau ada yang bilang (meninggal) karena kehabisan darah itu tidak benar."
"Memar secara kasat mata juga tidak terlihat,” kata Wiyono, yang menemani Nanik saat diwawancara TribunSolo.com.
“Ya secara ringkas memang ada pelemparan batu."
"Kemudian adik saya entah syok atau terkejut atau sudah kerasa nggak enak, pulang dan meninggal dunia,” ujarnya menambahkan.
Wiyono menjelaskan pihak Polsek Masaran pun sudah datang ke rumah almarhum .
“Tadi pagi juga ada dari Polsek, katanya pada malam yang sama juga terjadi pelemparan sampai tiga kali."
"Namun ya ndilalah adik saya yang sampai meninggal (akibat pelemparan),” katanya.
Adapun Misdi sudah menggeluti profesi sopir sejak 1989.
Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Boto, Jetis, Solo, Kamis (31/8/2017) siang.
Tulang punggung keluarga ini meninggalkan satu istri dan tiga orang anak yang masih kecil. (Imam Saputro)