Mahasiswa Balikpapan Protes soal Banjir di Gedung DPRD, Ini 4 Tuntutannya

Kota yang katanya nyaman dihuni ini patut dipertanyakan pengelolaan lingkungannya, baik dari hulu hingga hilir.

Tribun Kaltim/M Fachri Ramadhani
Puluhan mahasiwa yang tergabung dalam aliansi Gerakan Tolak Banjir melakukan long march dari Simpang 4 Plaza Balikpapan menuju Kantor DPRD Balikpapan, Selasa (5/9/2017). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sejumlah kelompok mahasiwa yang tergabung dalam aliansi Gerakan Tolak Banjir melakukan long march dari Simpang 4 Plaza Balikpapan menuju Kantor DPRD Balikpapan, Selasa (5/9/2017).

Korlap aksi Yosep Wahyudi mengungkapkan persoalan banjir yang kini sering terjadi di Kota Balikpapan semakin parah.

Baca: Lagi Deddy Corbuzier Sindir Ayu Ting Ting, Makjleb Banget

Kota yang katanya nyaman dihuni ini patut dipertanyakan pengelolaan lingkungannya, baik dari hulu hingga hilir.

"Pemerintah wajib tanggung jawab terhadap persoalan banjir di Kota Balikpapan," serunya.

Adapun tuntutan yang disampaikan aliansi tersebut  sebagai berikut :

Baca: Portal Pengumuman CPNS tak Bisa Diakses, Ini Penyebabnya

1. Tindak tegas para pengembang nakal di Kota Balikpapan!!! Isu adanya pengembang perumahan yang tak memenuhi kewajibannya seperti tak membangun Bozem, ternyata benar adanya. Itu diakui langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan. Namun demikian, sampai saat ini tidak ada sanksi serius yang diberikan pemerintah kepada para pengembang tersebut. Padahal, pembukaan lahan untuk pembangunan perumahaan dan lain sebagainya sangat berkontribusi terhadap persoalan banjir yang terjadi di kota yang katanya nyaman dihuni ini.

2. Moratorium ijin pembukaan lahan baru!!! Mengacu kepada persoalan banjir yang semakin menjadi, seperti pada Selasa (29/8) lalu, yang membuat sebagian aktivitas di Kota Balikpapan lumpuh, maka dianggap perlu untuk Pemkot Balikpapan melakukan moratorium terhadap ijin pembukaan lahan baru.

3. Prioritaskan pengalokasian anggaran untuk penanggulangan banjir di Kota Balikpapan!!! Defisit yang terjadi memang bisa menjadi sebuah masalah. Namun demikian, itu bukan alasan utama untuk tak memprioritaskan upaya dalam penanggulangan banjir. Seyogyanya, dengan anggaran kota yang terbatas, dana penanggulangan banjir tetap menjadi prioritas, karena banjir yang terjadi telah merugikan banyak orang.

4. Segera realisasikan program Ruang Terbuka Hijau (RTH), sesuai visi dan misi Pemkot Balikpapan. Dalam visi misi Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan disebutkan, pemerintah di bawah komando Rizal-Rahmad akan mewujudkan kota nyaman dihuni, dengan penjabaran di bidang lingkungan yaitu mewujudkan sebanyak 93 RTH. Namun sampai saat ini, menurut Kepala DLH, jumlah RTH di Kota Balikpapan masih berjumlah sebanyak kurang lebih 50an.

Dengan mengibarkan bendera lembaga, membentangkan spanduk perlawanan.

Puluhan mahasiswa tersebut bergerak menuju kantor DPRD Balikpapan. Lagu perjuangan pun berkumandang disisipi orasi di Jalan Jenderal Sudirman.

Aksi tersebut mendapat pengawalan dari aparat berwajib. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved