DAK Afirmasi Bidang Kesehatan Belum Akomodasi Kebutuhan Alkes

Nunukan sangat membutuhkan alat kesehatan maupun tenaga dokter. Banyak puskesmas yang hingga kini belum mendapatkan kiriman tenaga dokter

Editor: Mathias Masan Ola
(TRIBUNKALTIM.CO/ANJAS PRATAMA)
Ilustrasi Alkes: Alat treadmill sakit jantung di Rumah Sakit Siloam Balikpapan. (TRIBUNKLATIM.CO/ANJAS PRATAMA) 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Dana Alokasi Khusus Afirmasi Bidang Kesehatan yang besarnya mencapai sekitar Rp 90 miliar di Kabupaten Nunukan tahun ini, dinilai masih belum mengakomodasi kebutuhan alat kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, dr Meinstar Tololiu menilai, pemerintah pusat belum mengimbangi sarana fisik dengan ketersediaan alat kesehatan maupun tenaga medis yang bertugas pada sarana kesehatan di daerah ini. "Pusat harusnya membantu peralatan, kirim dokter ke perbatasan," ujarnya, Rabu (6/9).

Menurutnya, pemerintah pusat bisa mengalokasikan bantuan untuk pembangunan puskesmas di Kabupaten Nunukan. "Namun memaksakan harus sesuai prototype mereka. Padahal anggaran itu hanya cukup untuk rehab sampai sini," ujarnya.

Dia mengatakan, Kabupaten Nunukan sangat membutuhkan alat kesehatan maupun tenaga dokter. Banyak puskesmas yang hingga kini belum mendapatkan kiriman tenaga dokter dari pemerintah pusat.

Dengan kondisi geografis Kabupaten Nunukan yang terbagi menjadi empat wilayah, kata dia, semestinya pemerintah pusat mengalokasikan program yang mendukung kondisi di daerah ini.

"Pusat belum sepenuhnya memahami fakta riil di lapangan. Sehingga anggaran yang dikirim diwajibkan digunakan untuk pembangunan fisik gedung medis yang harus terlihat wah oleh negara tetangga. Bentuk gedung harus sama, harus modern dan menggunakan AC," ujarnya.

Padahal, bangunan-bangunan mewah itu sebenarnya belum terlalu diperlukan. "Buat apa? Padahal listrik saja susah. Itulah mereka nggak paham sehingga kasih proyek sesuai mau mereka saja," ujarnya.

Menurutnya, yang terpenting diperhatikan pula harusnya kualitas obat-obatan yang menjamin kesehatan bagi masyarakat.

"Bukan masalah gedungnya. Malaysia itu puskesmasnya kaya punya kita. Hanya saja suhu ruangan mereka perhatikan. Sehingga obat terjaga kualitasnya, kualitas pelayanannya, bukan bangunan," ujarnya.

Tahun ini Kabupaten Nunukan mendapatkan Dana Alokasi Khusus Afirmasi Bidang Kesehatan yang terbagi menjadi tiga masing-masing fisik sebesar sekitar Rp 40 miliar, pengadaan alat kesehatan sekitar Rp 44 miliar dan pengadaan mobil ambulans dan pembangunan IPAL sekitar Rp 12 miliar. (*)

ADA 22 PAKET PEKERJAAN FISIK
1. Pembangunan Rumah Sakit Pratama Sebatik
2. Rehabilitasi Puskesmas Setabu
3. Pembangunan pagar Puskesmas Setabu
4. Halaman parkir Puskesmas Setabu
5. Pembangunan ruang Unit Gawat Darurat Puskesmas Setabu
6. Pembangunan Puskesmas Sungai Nyamuk
7. Pembangunan gedung dua lantai dan pembangunan pagar Puskesmas Aji Kuning
8. Pembangunan Puskesmas Binter
9. Pembangunan rumah dinas dokter
10. Pembangunan ruang rawat inap
11. Rehab Puskesmas Long Bawan
12. Rumah dinas paramedis
13. Rumah dinas medis
14. Tambahan ruangan Puskesmas Long Layu
15. Rumah dinas medis
16. Rumah dinas paramedis.
17. Pembangunan pagar ruang UGD Puskesmas Sanur
18. Penambahan ruangan Puskesmas Sanur
19. Pembangunan tempat parkir
20. Pemasangan rabat beton halaman Puskesmas Siemanggaris
21. Pembangunan ruang UGD
22. Pembangunan ruang obat. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved