Berita Pemkab Kutai Timur

Pastikan Tidak Ada yang Beroperasi Lagi, Bupati Minta Satpol PP Cek Lokalisasi

Apalagi, baru-baru ini, pihak kepolisian menemukan pengguna narkoba di sebuah tempat hiburan malam di Sangatta.

HUMAS PEMKAB KUTIM/Bhara Aji
Satpol PP Kutai Timur diminta segera menindaklanjuti permasalahan prostitusi yang kembali beroperasi di beberapa kecamatan. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA –  Adanya informasi yang mengatakan beberapa lokalisasi di wilayah Kutai Timur kembali beroperasi dengan kedok hiburan malam, membuat Bupati Ismunandar sedikit berang.

Dalam pertemuan rutin, coffee morning, Senin (11/9/2017) ia langsung meminta jajaran Satpol PP Kutim agar melakukan tindakan tegas.

Satpol PP, kata Bupati Ismunandar, diharapkan bekerja sama dengan jajaran TNI dan kepolisian setempat untuk melakukan razia dan segera menutup kembali lokalisasi yang diduga kembali beroperasi.

Tak hanya itu, kafe dan karaoke remang-remang pun diminta diperhatikan.

Apalagi, baru-baru ini, pihak kepolisian menemukan pengguna narkoba di sebuah tempat hiburan malam di Sangatta.

 “Tolong Satpol PP, supaya bergerak cepat untuk menindaklanjuti informasi masyarakat ini. Terutama yang di Kecamatan Sangkulirang juga. Jangan sampai tumbuh pesat baru ditindak. Kewalahan nanti,” ujar Ismunandar.

Menanggapi intruksi tersebut, Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat, Mugeni mewakili juru bicara Pol PP turut menginformasikan sejauh ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polsek Sangkulirang.

“Saya sama halnya seperti pak bupati, kala itu saat peresmian rumah sakit di Sangkulirang mendapatkan informasi dari beberapa ibu rumah tangga sekitar bahwasannya di Maloy didapat rumah bordil yang diduga melakukan praktik protitusinya dan saya sendiri sudah melakukan survei,” kata Mugeni.

Ia pun berjanji dalam waktu dekat kembali berkoordinasi dengan jajaran Polsek Sangkulirang dan langsung menindaklanjuti dengan penyegelan.

Hasilnya akan segera dilaporkan setelah dilakukan tindakan.

Prostitusi terselubung, menurut Mugeni, berada di kawasan Kecamatan Maloy, selain itu ada juga di Kecamatan Muara Wahau.

“Memang untuk penindakan berbagai koordinasi terus kita lakukan, hal ini tentunya dalam menekan penyakit masyarakat, seperti tindakan maksiat, peredaran miras serta mengantisipasi HIV/Aids,” ungkapnya.

Sejak awal diamanahkan oleh masyarakat di Kabupaten Kutim menduduki jabatan Kepala Daerah di Kutim, Bupati Ismunandar maupun Wabup Kutim Kasmidi Bulang berkomitmen memerangi bisnis prostitusi terselubung dan penyalahgunaan narkoba di Kutim.

 Aksi razia dan penyegelan di beberapa lokasi prostitusi juga sudah dilakukan.

Namun, belakangan ini, aktivitas di beberapa kawasan yang sudah ditutup tersebut, dilaporkan kembali beroperasi.

Bahkan ada yang nekat berkedok sebagai kafe dan karaoke.

Namun tempat tersebut dipadati  wanita untuk menemani bernyanyi atau sekadar minum. (advertorial/hms12)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved