Berita Pemkab Kutai Timur

Kembangkan Sangatta sebagai Waterfront City, Bupati Kutim Ingin Pembangunan Tak Hanya di Darat

Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini menyebut bahwa kedepan, pengembangan Kota Sangatta tidak hanya sebatas di daratan saja

istimewa
Sangatta sebagai ibukota kecamatan berhadapan langsung dengan laut dan memiliki pelabuhan seperti di Kenyamukan, menyimpan potensi luar biasa untuk dikembangkan menjadi kota dengan konsep Waterfront City 

SANGATTA- Ibukota Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sangatta,  menurut Bupati Ismunandar memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah kota modern.

Orang nomor satu di Pemkab Kutim ini menyebut bahwa kedepan, pengembangan Kota Sangatta tidak hanya sebatas di daratan saja, melainkan juga di area perairan menjadi “Sangatta Waterfront City”.

 Waterfront city adalah konsep pengembangan daerah tepian air baik itu tepi pantai, sungai ataupun danau. Pengertian “waterfront” dalam Bahasa Indonesia secara harafiah adalah daerah tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air, daerah pelabuhan. Tentunya klasifikasi tersebut sudah dimiliki Kota Sangatta yang kini terbelah menjadi dua kecamatan yakni Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.

 “Kita jadikan Sangatta ini bukan hanya pembangunan di daratan saja, tetapi juga kota yang langsung berhadapan dengan laut,” kata Bupati di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

 Ismu yang pernah menduduki sejumlah jabatan di bidang ke-PU-an diantaranya Kasi Pengujian Dinas PU Provinsi Kaltim, Kasi Perencanaan dan Program Dinas PU Kaltim, Kadis PU Pemkot Bontang, Asisten Administrasi Pembangunan Pemkot Bontang, Kadis PU Pemkab Kutim, serta Asisten Ekonomi Pembangunan Pemkab Kutim ini optimis misi tersebut dapat terwujud.

Untuk merealisasikan program jangka panjang tersebut, dia mengatakan saat ini tengah melakukan koordinasi dengan sejumlah perangkatnya. “Sekarang perencanaan saja dulu,” kata Ismu yang juga mantan Sekretaris Kabupaten Kutim.

Waterfront city/development juga dapat diartikan suatu proses dari hasil pembangunan yang memiliki kontak visual dan fisik dengan air. Bagian dari upaya pengembangan wilayah perkotaan yang secara fisik alamnya berada dekat dengan air. Bentuk pengembangan pembangunan wajah kota yang terjadi berorientasi ke arah perairan. Prinsip perancangan waterfront city adalah dasar-dasar penataan kota atau kawasan yang memasukan berbagai aspek pertimbangan dan komponen penataan untuk mencapai suatu perancangan kota atau kawasan yang baik.

 “Manfaat waterfront city adalah sebagai aset pariwisata daerah, tentunya sesuai dengan perencanaan program Pemerintah Republik Indonesia, yang ingin mengembangkan Indonesia sebagai basis perekonomian maritim dan negara kepulauan terbaik di dunia,” ungkap Ismu lagi.

Dalam penerapannya, waterfront city juga bermanfaat dalam mengatasi banjir di bantaran sungai. Karena pengelolaan kota dengan konsep waterfront city diperlukan pembangunan kanal, yang berfungsi untuk mengaliri air dari hulu sungai ke hilirnya di laut.

Sebagai fungsi pariwisata dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, kota dengan konsep waterfront city akan mendatangkan keuntungan pariwisata. Kota waterfront city yang tersusun apik, rapih dan bersih tanpa melupakan keseimbangan ekosistem sekitar dapat memberikan hasil lebih bagi potensi wisata daerah. Makassar, Manado, Balikpapan, Palembang, Ambon, Jayapura, Batam, Surabaya serta Semarang adalah beberapa kota di Indonesia yang sudah memulai konsep pembangunan waterfront city. (advertorial/hms3)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved