Aidil Diciduk Aparat Karena Jemur Properti Film Bendera PKI
kru bagian properti bernama Aidil ditangkap aparat keamanan. Gara-garanya, Aidil membuat properti bendera PKI.
TRIBUNKALTIM.CO - Jajang C Noer hanya mengingat orang itu dipanggil Aidil. Namun meski sudah berselang lebih dari 30 tahun, Jajang masih ingat apa yang dialami Aidil saat pembuatan film "Pengkhianatan G30S/PKI".
Jajang yang dalam produksi film itu berlaku sebagai pencatat adegan masih ingat betul betapa susahnya membuat film yang mengangkat Peristiwa 1965 itu.
Baca: Kemkominfo Resmi Blokir Nikahsirri.com
Mulai dari tahapan riset yang minim sumber-sumber dari PKI, sampai keamanan di lapangan saat produksi film.
Di sisi lain, sang sutradara, Arifin C Noer adalah seorang sineas yang sangat memerhatikan detil dan tidak sembrono.
Baca: Astaga, Darah Mengalir dari Mata Wayne Rooney saat Pertandingan
Jajang mengakui selama pengerjaan "proyek negara" itu, mereka tidak mendapatkan tekanan dari TNI, yang waktu itu masih bernama ABRI.
Kalaupun ada pengawasan yang dilakukan di lokasi syuting, hal itu dilakukan hanya untuk menjaga keamanan di lapangan saja.
Namun, pernah satu ketika kru bagian properti bernama Aidil ditangkap aparat keamanan. Gara-garanya, Aidil membuat properti bendera PKI.
Baca: Pomdam Razia THM, Oknum Anggota TNI Kucing-Kucingan, 2 Orang Lolos Kejaran Petugas
"Dijemur (bendera itu) di halaman dia, di dalam gang. Saya ingat. Diciduk dia, ditahan. Aidil, saya ingat banget itu," tutur Jajang saat talkshow Perspektif Indonesia, Jakarta, Sabtu (23/9/2017).
Sejak kejadian itu, seluruh kru film "Pengkhianatan G30S/PKI" diberi semacam tanda pengenal. Dengan tanda pengenal tersebut, kru film 'aman' dalam menjalankan aktivitas.
Selain kesulitan di lapangan itu, Jajang menceritakan betapa sulitnya menggali informasi dari pihak PKI.
Baca: Bikin Gebrakan saat Comeback GP Aragon, Rossi: Bagaimanapun Saya Bahagia
Jangankan mengaku sebagai anggota atau simpatisan PKI, kata Jajang, bertetangga dengan seorang PKI saja tidak ada yang mengaku.