Boleh Dibaca Siang Hari, Ini Niat Puasa Muharram atau Puasa Asyura yang Benar
"Tetapi kalau seseorang berniat puasa lain di waktu-waktu tersebut, maka ia telah mendapat keutamaan sunah puasa rawatib tersebut."
TRIBUNKALTIM.CO - Niat merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lain pada umumnya.
Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa segala sesuatu itu bergantung pada niat.
Saat niat di dalam hati seseorang menyatakan maksudnya, dalam hal ini berpuasa (qashad).
Di samping qashad, seseorang juga menyebutkan hukum wajib atau sunah perihal ibadah yang akan dilakukan.
Hal ini disebut ta’arrudh.
Baca: Edisi Pertama Playboy yang Populerkan Hugh Hefner, Foto Telanjang Artis Ini Dijual di Dapur Kantor
Baca: Pose Luna Maya Telentang di Atas Ranjang Ingatkan Netizen pada Kasus Lama
Baca: Jauh Lebih Muda, Marc Marquez Berhasil Kalahkan Rekor Valentino Rossi
Sedangkan hal lain yang mesti diingat saat niat adalah penyebutan nama ibadahnya (ta’yin).
Dalam konteks puasa sunah Tasu‘a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram), ulama berbeda pendapat perihal ta‘yin.
Sebagian ulama menyatakan bahwa seseorang harus mengingat ‘puasa sunah Asyura’ saat niat di dalam batinnya.
Baca: Mengenal 2 Tersangka Lain di Balik Kasus Rita Widyasari, Rekam Jejaknya Mencengangkan!
Baca: Performa Tim Tak Penuhi Ekspektasi, Carlo Ancelotti Akhirnya Dipecat Bayern Muenchen
Baca: Charly Setia Band Maju Bakal Berlaga di Pilkada Cirebon?
Sedangkan sebagian ulama lain menyatakan bahwa tidak wajib ta’yin.