Tertipu Investasi Rp 100 Juta Nurhayati Laporkan Mi One Global Indonesia ke Polisi
Sayangnya, sejak bergabung, Nurhayati mengaku baru menikmati dua kali transferan dalam dua bulan dari hasil investasinya itu
TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Tak kunjung mendapatkan kejelasan mengenai nasib dana yang telah diinvestasikannya, Nurhayati, Jumat (29/9/2017) melaporkan sebuah usaha berbasis multi level marketing Mi One Global Indonesia. Warga Jalan Pattimura, Kelurahan Nunukan Timur ini membuat laporan ke Mapolsek Nunukan, karena tak bisa lagi menahan rasa sakit hati akibat uang yang telah diinvestasikannya tak kunjung mendapatkan penggantian seperti yang dijanjikan.
"Kenapa kami tidak lapor sejak dulu? Karena janjinya selalu nanti akan diganti. Begitu terus sampai akhirnya sekarang aplikasinya nggak bisa terbuka," ujarnya, saat menyampaikan laporan ke Mapolsek Nunukan.
Nurhayati mengaku menjadi member Mi One sejak Februari 2017. Saat itu Nurhayati meminjam uang di bank hingga Rp 100 juta untuk berinvestasi pada usaha itu. Mi One Global Indonesia menawarkan bisnis berbasis pulsa dan token listrik.
Selain itu, perusahaan yang dihentikan izin operasinya oleh Otoritas Jasa Keuangan ini juga menawarkan investasi berdasarkan modal awal. Ada klasifikasi level dalam investasi Mi One Global Indonesia mulai dari silver, diamond hingga platinum. Bagi anggota yang berhasil menjaring anggota baru juga berkesempatan mendapatkan bonus.
Sayangnya, sejak bergabung, Nurhayati mengaku baru menikmati dua kali transferan dalam dua bulan dari hasil investasinya itu. "Saya baru dapat transferan Rp 21 juta," ujarnya.
Dia mempredikasi, di Kabupaten Nunukan ada lebih 700 orang member Mi One. Tak hanya masyarakat biasa, sejumlah pejabat juga ikut berinvestasi. Sejumlah member bahkan langsung menginvestasikan dananya hingga puluhan miliar rupiah. Sehingga diperkirakan nilai investasi Mi One Global Indonesia di Kabupaten Nunukan mencapai ratusan miliar rupiah.
"Banyak sekali yang mau melapor. Tetapi kebanyakan percaya janji mau diganti. Nyatanya tidak ada juga, molor terus itu janji," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, tidak sedikit member Mi One Global Indonesia yang justru bangkrut akibat mandeknya investasi terlarang ini. "Ada member yang rumahnya disita bank karena tidak bisa menutupi pinjaman mereka," ujarnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/tertipu_20170929_175945.jpg)