Jogging Track di Tepian Sungai Kayan yang Amblas Belum Diperbaiki

Area ini menjadi satu tujuan favorit warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa untuk mengisi waktu berolahraga, khususnya jogging

Penulis: Doan E Pardede | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUN KALTIM/DOAN PARDEDE
Salah satu titik di area jogging track di Taman Tepian Sungai Kayan amblas, Minggu (1/10/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Hampir dua bulan berlalu, beberapa titik jogging track yang terancam amblas di sepanjang tepian Sungai Kayan, belum kunjung ditangani.

Pantauan Tribun di lokasi, Minggu (1/10), kondisi titik-titik yang terancam amblas ini masih sama seperti sebelum-sebelumnya.

Area ini menjadi satu tujuan favorit warga Kabupaten Bulungan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa untuk mengisi waktu berolahraga, khususnya jogging.

Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bulungan juga sudah pernah turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung kerusakan-kerusakan yang terjadi.

Namun sayangnya, Kepala DPUTR Adriani ketika dikofirmasi baru-baru ini menyebut bahwa perbaikan tersebut bukan wewenangnya. Menurutnya, yang paling bertanggungjawab adalah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Bulungan.

Dia sendiri mengaku sudah berkoordinasi dengan DPRKP, terkait rencana perbaikan titik-titik yang rusak tersebut. "Saya sudah komunikasi sama Pak Kulla (Kepala DPRKP)," ujarnya beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kepala Seksi Pertamanan DPRKP Kabupaten Bulungan, Andik Wahyunarto ketika dikonfirmasi akhir pekan lalu mengakui bahwa penanganan kerusakan yang ada cukup kompleks.

Dia tak menampik jika berkaitan dengan taman yang ada di wilayah tersebut merupakan tanggungjawabnya. Namun bicara persoalan mendasar kenapa jogging track bisa amblas atau turun, juga perlu ditelusuri.

Andik menuturkan, amblasnya jogging track tersebut sedikit banyak dipengaruhi kekuatan turap yang sebelumnya sudah terbangun. Namun untuk melihat sejauhmana pengaruh, tentulah harus dikaji lebih jauh.

Dia menilai, jika hanya beradu opini seputar siapa yang paling bertanggungjawab, maka masalah ini tak akan tuntas. Sebaiknya, instansi-instansi yang berkaitan dengan persoalan tersebut bisa duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. "Harus dibicarakan dululah," ujarnya.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved