Penembakan di Las Vegas
Korban Capai 50 Orang, Berikut Fakta Lain dari Penembakan Massal Paling Mematikan dalam Sejarah AS
Media di Australia mengatakan, pacar atau kekasih dari pelaku penembakan di Las Vegas memegang paspor Australia dan keturunan Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO, LAS VEGAS - Penembakan massal terjadi di Las Vegas, Amerika Serikat, pada Minggu (1/10/2017) malam waktu setempat.
Korban massal berjatuhan, termasuk pelaku penembakan.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mengusut peristiwa yang terjadi di tengah konser musik country tersebut.
Apa saja yang sudah terungkap dan sudah diketahui hingga saat ini?
Kompas.com merangkumnya untuk Anda dari berbagai pemberitaan yang telah terbit di Kompas.com.
1. Setidaknya 50 korban penembakan massal di Las Vegas tewas
Kabar terbaru yang dilansir laman New York Times, menyebutkan, sudah ada 50 korban tewas dan 200 orang terluka dalam kejadian ini.
Sejumlah rekaman video yang beredar di media sosial menggambarkan ribuan orang yang sebelumnya menikmati suguhan musik, tunggang langgang menyelamat diri.
2. Pelaku penembakan massal di Las Vegas tewas ditembak
Pelaku bernama Stephen Paddock.
Laki-laki warga lokal berusia 64 tahun yang diduga menjadi pelaku penembakan ini tewas ditembak oleh polisi.
Orang-orang berlindung di festival musik country Route 91 Harvest setelah mendengar suara tembakan senjata di Las Vegas, Nevada, Minggu (1/10/2017). Seorang pria bersenjata melepaskan serentetan tembakan di festival musik tersebut hingga menyebabkan sedikitnya 50 orang tewas dan lebih dari 200 orang lain luka-luka. Polisi telah menembak satu orang tersangka. Investigasi sedang berlangsung.
3. Kekasih pelaku diduga keturunan Indonesia dan sedang dicari polisi
Media di Australia mengatakan, pacar atau kekasih dari pelaku penembakan di Las Vegas memegang paspor Australia dan keturunan Indonesia.
Perempuan tersebut dikatakan bernama Marilou Danely yang berdarah Asia.