Wanita Ini Alami Kanker Limfoma Usai 15 Tahun Ditato, Kasusnya Langka Banget
Gejalanya baru datang setelah tinta hitam tato terpatri di punggungnya 15 tahun lalu.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus medis baru datang dari penggunaan tato pada seorang wanita berusia 30 tahun di Australia.
Gejalanya baru datang setelah tinta hitam tato terpatri di punggungnya 15 tahun lalu.
Benjolan muncul di kedua sisi ketiak wanita itu yang menjad gejala umum kanker limfoma.
Baca: Mau Jadi Inspektur Upacara di HUT TNI, Jokowi Terjebak Macet
Merasa tak nyaman, ia pergi ke sebuah klinik di Rumah Sakit Royal Prince Alfred di Sydney, Australia, sekitar dua minggu lalu.
Saat tengah diperiksa, para dokter mendapati sejumlah benjolan karet yang tidak terikat berdiameter1,5 sentimeter.
Anehnya, tidak ada gejalan lain untuk sampai pada diagnosis limfoma. Demam, penurunan berat nada, keringat berlebih, gatal, atau gejala paru tak terjadi.
Baca: Takut Suaminya Direbut, Mantan Istri Deddy Corbuzier Marah Kepada Istri Epy Kusnandar
Lalu, ketika salah satu kelenjar getah bening dipotong, dokter mendapati sel kekebalan yang menyerang benda asing atau makrofag mengandung pigmen hitam dari tinta tato.
Dilansir dari Science Alert, kasus medis atas reaksi tato bukan hal aneh.
Alergi terhadap kandungan tinta, kebersihan yang tak memadai dapat membuat infeksi dan hipersensitifitas. Namun, biasanya reaksinya muncul tak lama setelah tato dilukiskan dan tak jauh.
Baca: Hujan-hujanan, Gubernur Kaltim Pimpin Upacara HUT TNI
Reaksi tato lama setelah pembuatannya memang pernah terjadi.
Kasus sebelumnya, seorang pria mengidap sejenis alergi 20 tahun setelah mengunjungi gerai tato. Beberapa kasus lain terhadap pigmen tato berakhir di getah bening dan meniru melanoma ganas metastatik.
Namun, pada kasus wanita asal Sydney, melanoma tidak terjadi.