Polemik Transportasi Online
Tak ada Lagi Deretan Abang Ojek Online Berjaket Hijau di Depan Sekolah
"Banyak anak sekolah yang pakai Gojek. Anak-anak muda kan sekarang memang sudah terbiasa pakai teknologi," tuturnya.
Penulis: Budi Susilo | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan TribunKaltim.co Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Menjelang senja, para siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Balikpapan keluar dari gedung sekolahnya yang ada di Jalan Piere Tendean Kota Balikpapan.
Kali ini ada pemandangan yang berbeda, Kamis (12/10/2017) sekitar pukul 15.30 Wita.
Biasanya di depan gedung sekolah negeri ini selalu dihiasi para pengendara ojeg online yang mengenakan jaket motor berciri khas warna hijau.
Baca: Baru Menikah, Egi John Alami Musibah, Ini yang Terjadi pada Istrinya
Keberadaan kendaraan sepeda motor dan roda empat terparkir di pinggir trotoar SMA Negeri 1.
"Ini disini. Arah kanan. Yang paket jaket merah hitam," ujar seorang pria menggunakan telepon genggam, yang terdengar suaranya dari jarak dua meter.
Pria ini melakoni sebagai ojeg online. Konsumennya seorang pelajar siswi yang kebetulan menggunakan kemeja motif batik biru.
Baca: Rahmad Darmawan Bakal Melatih Persib Bandung? Begini Jawaban Umuh
Rekan lainnya, yang enggan disebutkan namanya, mengaku, semenjak ada peristiwa demonstrasi dari sopir angkot dan taxi plat kuning, tidak lagi menggunakan atribut institusi Gojek.
"Jaket sama helm saya simpan. Jaga-jaga keamanan saja. Daripada nanti kena resiko di tengah jalan, lebih baik mengalah saja tak pakai atribut Go Jek," katanya.
Walau ada unjuk rasa yang mengatakan penghentian operasional transportasi online, dirinya menanggap itu bukan tindakan tepat. Teknologi tidak biasa dilawan.
"Sempat pagi tadi saya tidak aktif. Sekarang sudah biasa. Cari konsumen lagi," tuturnya.
Baca: 3 Jajanan Pisang yang Lagi Viral, Cocok Banget untuk Generasi Milenial
Pekerjaan sebagai tukang ojeg daring sudah menjadi bagian sumber matapencahariaan utama. "Kalau tidak narik saya mau makan apa ? Namanya juga cari makan. Harus dilakukan terus," katanya.