Panglima TNI Lawan Ulama yang Sebarkan Kebencian, Lihat Videonya

Rekaman ceramah mereka masih dengan mudah ditemui di media sosial dan masih banyak ditonton hingga sekarang.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 

TRIBUNKALTIM.CO - Mendengarkan ceramah dari para ustaz atau ulama bagi seorang muslim bisa membawa kesejukan dan rasa nyaman.

Dalam pembawaannya, para ustaz atau kiai memiliki karakteristik tersendiri sehingga memancing kekaguman dan rasa cinta dari banyak umat.

Baca: Astaga, Istri Pergoki Suaminya yang lagi Setubuhi Siswi SMK

Dulu ada KH Zainudin MZ contohnya, ia sempat dijuluki 'Dai Sejuta Umat' karena dakwahnya dianggap mampu menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Ada juga 'ustaz gaul', Jefri Al Buchori alias Uje yang menjadi salah satu dai yang diperhitungkan sekaligus menjadi barometer tren busana muslim tanah air.

Rekaman ceramah mereka masih dengan mudah ditemui di media sosial dan masih banyak ditonton hingga sekarang.

Baca: Anies-Sandi Bakal Dilantik Senin, Ini Jumlah Personel yang Disiapkan TNI dan Polri

Sejumlah warga berwisata ziarah ke makam Ustad Jefri Al Buchori atau biasa di panggil Uje di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Karet, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2013). Memasuki H + 2 Idul Fitri makam Uje masih terlihat ramai dikunjungi para peziarah yang ingin mengirim doa maupun hanya sekedar berkunjung. (Tribun Jakarta/Jeprima)
Sejumlah warga berwisata ziarah ke makam Ustad Jefri Al Buchori atau biasa di panggil Uje di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Karet, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2013). Memasuki H + 2 Idul Fitri makam Uje masih terlihat ramai dikunjungi para peziarah yang ingin mengirim doa maupun hanya sekedar berkunjung.(Tribun Jakarta/JEPRIMA)

Namun beberapa waktu terakhir publik juga dibuat gerah dengan beredarnya rekaman dakwah dari sejumlah ustaz atau ulama yang memiliki gaya dakwah berbeda.

Dalam sejumlah rekaman, terdengar jelas sang ustaz justru menyuarakan kata-kata kotor, tak sedikit menghina bahkan menyeru ajakan perang.

Baca: Paket Sabu Disimpan di Balik Triplek Kamar

Satu yang baru ini hangat dibicarakan adalah ustaz rambut pirang Bahar bin Ali Smith.

Banyak yang menilai gaya dakwah tersebut sama dengan tegas dan berani.

Namun banyak juga yang menilai isi ceramah tersebut justru memperburuk citra Islam itu sendiri.

Gaya dakwah para ulama ini ternyata juga menarik perhatian Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didapuk sebagai pembicara dalam pengajian bulanan yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dengan tema ?Islam, TNI dan Kedaulatan Bangsa?, di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya No. 62, Jakarta Pusat, Jumat malam (6/10/2017). Turut hadir pada acara tersebut mantan Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Drs. H. Hajriyanto Y. Thohari, MA, dan Pengamat Militer Prof. Dr. Salim Said. (Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.)
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didapuk sebagai pembicara dalam pengajian bulanan yang digelar Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dengan tema: Islam, TNI dan Kedaulatan Bangsa, di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya No. 62, Jakarta Pusat, Jumat malam (6/10/2017). (Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa SH)

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial baru-baru ini, Gatot menyoroti sosok ulama yang berceramah dengan kata kasar.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved