Pemkot Balikpapan Siap Tanggung Risiko Kenaikan Harga di Pembangunan Gedung DPRD
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan Tara Allorante mengungkapkan pelaksanaan pembangunan gedung dewan akan dilaksanakan sesuai rencana.
BALIKPAPAN, TRIBUN -Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan Tara Allorante mengungkapkan pelaksanaan pembangunan gedung dewan akan dilaksanakan sesuai rencana. Meskipun akan menanggung risiko harga dan mengakibatkan anggaran meningkat akibat pembangunan dengan skema multi years dua tahap.
Disampaikannya, tidak ada perubahan Detail Engineering Design (DED) untuk gedung DRPD kota Balikpapan yang berjumlah 8 lantai. Hanya saja, pembangunannya yang akan dibagi menjadi 2 tahap yakni 5 lantai dulu kemudian sisanya akan dilanjutkan pada tahap berikutnya. Namun demikian, pihaknya mengaku bahwa kebijakan pembangunan 5 lantai belum sampai padanya.
"Tidak ada perubahan jadi tetap 8 lantai, tetapi kebijakan itu belum sampai di kami untuk kebijakan pembangunan yang 5 lantai dulu, tapi secara teknis memungkinkan saja ini dibangun dulu, nanti dibangun lagi tanpa merubah DED, berarti anggaran tetap, pelaksanaannya yang bertahap, katakan 5 lantai kita bangun dulu sampai beberapa tahun sisanya 3 atau 4 tahun kemudian," kata Tara padda Tribun, Senin (16/10).
Pihaknya menyebutkan bahwa anggaran yang diajukan tahun 2017 Rp 240 miliar lebih, lebih tinggi bila dibandingkan dengan harga yang diajukan pada 2015 yakni sebesar Rp 231 miliar.
"Kalau DED anggaran Rp 240 miliar lebih itu harga 2017, kalau yang Rp 231 miliar itu harga 2015 kalau tidak salah, tapi masih menunggu kebijakannya mau bagaimana, berapa biayanya disiapkan kalau untuk kesepakatan saya belum bisa menjelaskan karena kami menunggu kebijakannya bagaimana kelanjutannya," katanya.
Menurutnya, anggaran pembangunan gedung 5 lantai pada tahap awal tersebut sampai gedung sudah bisa digunakan. Sementara untuk anggaran untuk 5 lantai akan dihitung lagi. Namun demikian pihaknya menegaskan anggaran tersebut dipastikan akan berkurang dari angka sebelumnya karena hanya dibangun 5 lantai.
"Karena tahapannya dua kali harga pasti berubah, tetapi bentuk bangunannya tidak berubah, jadi penyesuaian harga, pasti akan membengkak karena pasti naik menyesuaikan harga saat itu, nanti pasti berubah. Kalau harga semen sekarang ini Rp 70 ribu di kemudian hari nanti harga semen Rp 90 ribu, ya kita pakai harga itu, karena situasi kondisi keuangan seperti itu, jadi itu kendalanya, tapi kami menanggung risiko, apabila terjadi seperti itu nanti menyesuaikan," katanya.
Tara menyebutkan bahwa angaran untuk pembangunan gedung DPRD kota Balikpapan ini pada tahun 2017 sudah danggarkan Rp 25 miliar. Sementara untuk APBD Perubahan 2017 sudah tidak dianggarkan lagi. Ia menjelaskan pembangunan gedung DPRD Kota Balikpapan yang menggunakan skema multi years maka tender tidak akan bermasalah bila dilaskanakan pada November atau Desember mendatang. (ald)